Ini yang Dibahas Megawati dan Airlangga Hartarto di Teuku Umar

Selasa, 17 Juli 2018 12:31 WIB

Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri (tengah), disambut pendukungnya di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, 11 Mei 2018. TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto membeberkan isi pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang berlangsung kemarin, Senin, 16 Juli 2018. Menurut Hasto, Megawati dan Airlangga membahas pemilihan presiden 2019 dan sejumlah hal strategis lainnya.

PDIP dan Golkar menyepakati dukungan kepada Joko Widodo sebagai calon presiden yang akan diusung di pilpres 2019. "Mengenai calon wakil presiden, kedua ketua umum partai bersepakat akan membahasnya dengan Presiden Jokowi," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Selasa, 17 Juli 2018.

Baca: Megawati: Cawapres Jokowi Diumumkan saat ...

Pertemuan Megawati dan Airlangga itu berlangsung di rumah Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Hasto datang pada pertemuan itu. Turut hadir Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, dan Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDIP Puan Maharani.

Hasto mengatakan, PDIP menghargai aspirasi kader Golkar yang menginginkan Airlangga menjadi cawapres Jokowi. Dia menganggap wajar jika setiap partai menginginkan ketua umumnya menempati posisi strategis untuk kaderisasi kepemimpinan.

Advertising
Advertising

Baca: Megawati Ancam Pecat Pengurus Partai Jika ...

"PDI Perjuangan sangat memahami apabila Golkar mencalonkan Pak Airlangga untuk mendampingi Pak Jokowi, sebab hal itu merupakan cita-cita setiap partai untuk mendorong kadernya. Namun hal itu akan dibicarakan bersama," kata Hasto.

Hasto merujuk pengalaman PDIP sebelumnya saat Megawati juga didorong menjadi calon presiden pada pilpres 2014. Namun, ujar Hasto, Megawati mendengarkan aspirasi rakyat dan memberikan mandat dengan mencalonkan Jokowi.

Baca: Sri Mulyani Salip Megawati Sebagai Perempuan ...

Hasto menceritakan bahwa pertemuan Megawati dan Airlangga berlangsung selama dua jam. Hal-hal mendasar lain yang dibahas kedua ketua umum itu di antaranya adalah usul Airlangga agar tim kerja dibentuk untuk mengkaji amandemen dan memperjuangkan agar MPR berwenang menetapkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Airlangga mengatakan bahwa Golkar masih memiliki banyak politikus senior yang bisa membantu mengkajinya.

Menurut Hasto, Megawati menanggapi serius usul itu. Megawati mengatakan bahwa pola pembangunan semesta di era Presiden Soekarno perlu dipelajari kembali. "Pola Pembangunan Semesta harus dipelajari kembali dan ditangkap ruhnya sebagai haluan negara yang menjabarkan Pancasila agar Indonesia berdaulat, berdikari, dan berkebudayaan,” kata Megawati sebagaimana dikutip Hasto Kritiyanto.

Simak: Megawati Minta Kadernya Tak Asal Seruduk di ...

Berita terkait

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

27 menit lalu

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

PDIP masih melakukan penjaringan calon yang akan diusung dalam Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

40 menit lalu

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

53 menit lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

1 jam lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

2 jam lalu

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

2 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Golkar Sumut: 234 Orang Daftar Jadi Calon Kepala Daerah, 44 Kantongi Surat Penugasan dari DPP

2 jam lalu

Golkar Sumut: 234 Orang Daftar Jadi Calon Kepala Daerah, 44 Kantongi Surat Penugasan dari DPP

Golkar Sumut telah menerima ratusan pendaftar untuk diusung dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

2 jam lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

3 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

PKS tengah mendatangi tokoh-tokoh potensial yang punya peluang untuk diusung di Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

4 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya