MPR Libatkan Mahasiswa Sosialisasi Empat Pilar melalui Pagelaran Wayang Orang
Minggu, 15 Juli 2018 09:00 WIB
INFO NASIONAL – Salah satu metode yang digunakan MPR RI untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) adalah dengan mengadakan pagelaran seni budaya. Ketua Badan Pengkajian MPR Bambang Sadono mengatakan dengan pagelaran seni budaya ini, MPR ikut melestarikan dan menjaga kebudayaan luhur bangsa agar para generasi muda Indonesia dapat lebih mencintai budayanya sendiri.
Hal itu disampaikan Bambang Sadono saat memberi sambutan pada acara Sosialisasi Empat Pilar lewat pagelaran seni budaya wayang orang mahasiswa dengan lakon “Sumpah Setyaki” di Gedung Ki Narto Sabdho Komplek Taman Budaya Raden Saleh, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu malam, 14 Juli 2018. Wayang orang yang terselenggara atas kerja sama MPR dengan WO Ngesti Pandowo dan mahasiswa Semarang ini mengisahkan perjuangan Setyaki sebagai ksatria pembela negara yang rela berkorban dan berjuang untuk nusa dan bangsanya.
Selain Bambang Sadono, pagelaran wayang orang ini juga dihadiri oleh Siti Fauziah (Kepala Biro Humas Setjen MPR RI), pengurus Bakti Praja Jawa Tengah, Paguyuban Wartawan Senior Jateng, dan disaksikan oleh ratusan mahasiswa dan masyarakat para undangan yang datang dari berbagai kalangan, yang sangat antusias menyaksikan pertunjukan wayang ini.
Kepala Biro Humas Setjen MPR RI Siti Fauziah, saat menyampaikan sambutannya mengatakan pagelaran wayang orang ini merupakan salah satu metode Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Dan di daerah lain juga diselenggarakan yang disesuaikan dengan budaya masyarakat setempat.
Salah satu metode sosialisasi yang dilaksanakan MPR melalui pagelaran seni budaya ini, merupakan media yang tepat dan efektif untuk mendapatkan masukan dari masyarakat, “Pagelaran yang dilaksanakan di Taman Raden Saleh, Semarang ini adalah salah satu metode yang dipakai selain LCC, ToT, Kemah Empat Pilar oleh MPR untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI,” ujarnya.
Disampaikan juga bahwa pagelaran wayang ini bukan hanya sekadar tontonan, namun juga berisi panutan-panutan yang harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Pagelaran malam ini tak hanya menghibur, tapi dengan pertunjukan wayang orang ini saya berharap bisa lebih mendekatkan lagi seni budaya asli Indonesia, yang telah menjadi kebanggaan bangsa kita di mata dunia selama ini,” ucapnya. (*)