PKB Tolak Syarat 20 Persen untuk Calon Presiden

Reporter

Editor

Selasa, 19 Agustus 2003 10:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jember:Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan memperjuangkan agar persyaratan 20 persen dukungan untuk calon presiden dihapus dari rancangan undang-undang pemilihan presiden/wakil presiden. Anggota Fraksi PKB DPR, Ali Masykur Musa, mengatakan tidak ada alasan yang rasional dan jelas dengan pemberian batasan kuantitatif itu, termasuk alasan untuk mengurangi atau menghapus sistem multi partai dalam pemilu di masa mendatang. "Pengurangan sistem multi partai jangan dipaksakan dengan arogansi kekuasaan, biar secara alamiah diseleksi oleh rakyat sebagai konstituen," ujarnya. Menurut Ali, syarat dukungan 20 persen yang diusulkan pemerintah dalam pencalonan presiden dan wakil presiden merupakan pembatasan kuantitatif yang mereduksi proses demokrasi dan bertentangan dengan konstitusi. Ia menjelaskan, setidaknya ada tiga macam proses reduksi yang akan terjadi dengan persyaratan itu. Pertama, usulan pemerintah itu mengandung semangat mereduksi demokrasi bangsa secara general. Kedua, tidak sejalan dengan prinsip konstitusi yang menyatakan bahwa di dalam proses pemilihan presiden dan wakilnya harus ada dua tahap atau dua putaran dengan beberapa aturan masing-masing. Ketiga, kalau ada pembatasan calon presiden dan wakil presiden oleh lembaga tertentu, dalam hal ini pemilihan DPR, berarti sama dengan model pemilihan masa lalu yakni non direct elected by people alias tidak dipilih langsung oleh rakyat. "Padahal, Undang-Undang Dasar sudah menyebutkan bahwa dua cabang kekuasaan, legislatif dan eksekutif, sama-sama harus dipilih langsung oleh rakyat. Karena itu, ia mengatakan seharusnya tidak boleh ada reduksi dan restriksi atau pembatasan kepada parpol untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden pada pemilu mendatang. (Mahbub Djunaidy-Tempo News Room)

Berita terkait

Menghitung Cadangan Migas Kita, Masih Bisakah Optimistis?

4 menit lalu

Menghitung Cadangan Migas Kita, Masih Bisakah Optimistis?

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan bahwa sektor migas masih berperan penting, meskipun dunia berkomitmen untuk melakukan transisi energi bersih,

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah UNJ 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

5 menit lalu

Biaya Kuliah UNJ 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian tarif UKT dan IPI UNJ melalui jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Nilai Pandangan Subsidi Silang dalam UKT Tidak Tepat

8 menit lalu

Kemendikbudristek Nilai Pandangan Subsidi Silang dalam UKT Tidak Tepat

Mahasiswa mampu yang mendapatkan UKT kelompok terakhir artinya membiayai biaya secara mandiri. Ia tak membantu mahasiswa kurang mampu.

Baca Selengkapnya

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

9 menit lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

10 menit lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 11 Ribu, Jadi Rp 1.343.000 per Gram

12 menit lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 11 Ribu, Jadi Rp 1.343.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17 ribu dibandingkan dengan harga dalam perdagangan Jumat pekan lalu, yakni Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

6 Buah Penurun Hipertensi, Ini Kandungan yang Membuatnya Berkhasiat

15 menit lalu

6 Buah Penurun Hipertensi, Ini Kandungan yang Membuatnya Berkhasiat

Ada beragam cara menurunkan hipertensi. Rutin mengonsumsi sejumlah buah-buahan bisa jadi pilihan.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

18 menit lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Preview Liga Inggris Pekan Terakhir, Mengapa Manchester City Lebih Difavoritkan Meraih Gelar?

21 menit lalu

Jadwal dan Preview Liga Inggris Pekan Terakhir, Mengapa Manchester City Lebih Difavoritkan Meraih Gelar?

Arsenal setidaknya telah membawa perburuan gelar Liga Inggris musim ini hingga pekan terakhir. Bagaimana peluangnya?

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

21 menit lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya