Ingin Dukung Jokowi, Permintaan TGB Bertemu SBY Belum Dijawab
Reporter
Friski Riana
Editor
Amirullah
Rabu, 11 Juli 2018 15:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengaku belum menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk membahas dukungannya kepada Presiden Joko Widodo di pilpres 2019.
"Saya sudah cukup lama meminta waktu ketemu beliau sejak akhir Mei, tapi belum ada jawaban," kata TGB di kantor ICMI, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018.
Baca: TGB Dukung Jokowi, Tjahjo Kumolo: Dia Puas Kinerja Jokowi
TGB memperkirakan SBY saat ini sedang sibuk sehingga permintaannya untuk bertemu belum direspons. Menurut TGB, meski belum menyampaikan aspirasinya secara resmi, partainya tentu bisa melihat sendiri sikap dan dukungannya melalui pernyataan terbuka beberapa waktu lalu.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menuturkan partainya tidak pernah melarang kadernya menyuarakan aspirasi. Apalagi, kata dia, aspirasinya mendukung Jokowi berasal dari pribadinya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik sebelumnya mengaku senang TGB mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua periode. Menurut dia, itu menunjukkan keragaman pendapat di Partai Demokrat.
"Kami senang, ini membuktikan bahwa yang namanya keragaman berpendapat itu punya rumah di Demokrat," kata Rachland di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 7 Juli 2018.
Baca: Bertemu Luhut, TGB Curhat Soal Dukungannya ke Jokowi
Dukungan TGB terhadap Jokowi pertama kali tersebar melalui aplikasi perpesanan dan media sosial. Dalam foto itu, tampak foto TGB dan Jokowi disertai tulisan "Kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat jadi pertimbangan. Beliau layak dan pantas diberi kesempatan dua periode. TGB, Jakarta, 4 Juli 2018". TGB diketahui menjabat anggota Majelis Pertimbangan Partai Demokrat.
Saat dikonfirmasi Tempo, TGB mengatakan ingin memberi kesempatan kepada Jokowi dalam pilpres 2019 untuk merampungkan program-programnya. "Saya merasakan tidak cukup lima tahun mengeksekusi keutuhan visi-misi program. Jadi butuh waktu yang relatif cukuplah, dua periode," ujarnya.