Polri Klaim Telah Sukses Tingkatkan Kepercayaan Publik
Reporter
Andita Rahma
Editor
Ninis Chairunnisa
Rabu, 11 Juli 2018 11:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI mengklaim telah sukses menjalankan program promoter (profesional, modern dan terpercaya). Hal tersebut disampaikan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dalam pidato sambutan saat upacara HUT Bhayangkara ke-72.
"Implementasi program promoter telah menunjukkan hasil yang baik," kata Tito di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Juli 2018.
Baca: Indonesia Masuk 10 Negara Teraman, Jokowi Minta Polri Tak Lengah
Polri, kata Tito, telah mendapatkan respon yang baik dalam kepercayaan publik atau public trust sejak tahun lalu melalui berbagai lembaga survei. Padahal pada 2016, Polri pernah dinilai sebagai institusi yang paling tidak dipercaya publik.
"Survei Litbang Kompas pada Juni 2018 menunjukkan kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 82,9 persen. Hasil ini mengindikasikan bahwa ada 82,9 persen Warga Negara Indonesia percaya kepada Polri. Ini tertinggi semenjak era reformasi," kata Tito.
Hasil survei lainnya, yaitu dari Lembaga survei Global Law and Order Survey menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 9 sebagai negara teraman di dunia. "Posisi tersebut berada di atas Denmark (posisi ke-10) dan Belanda (posisi ke-15), bahkan Jepang (posisi ke-27)," kata Tito.
Baca: DPR Minta TNI, Polri, BIN Jamin Asian Games 2018 Bebas Terorisme
Presiden RI Joko Widodo pun turut mengapresiasi kinerja Polri yang dinilai bisa mewujudkan Indonesia sebagai salah satu negara teraman. "Sebuah capaian yang membanggakan kita semua, yang harus dijaga dan dipertahankan. Hasil kerja elemen bangsa, tentu ada kerja keras pengabdian dan dedikasi Polri," ujarnya.
Upacara peringatan hari Bhayangkara ke-72 digelar di Istora Senayan dan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja, diantaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Kepala Badan Inteligen Negara Jenderal Budi Gunawan, Jaksa Agung HM Prasetyo, Ketua KPK Agus Raharjo, mantan Kapolri Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie.
Menteri lain yang hadir adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yambise, Menkum HAM Yasonna Hamonangan Laoly, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Eko Putro Sandjojo dan Menteri Sosial Idrus Marham.
Baca: Penyebab Menumpuknya Kombes di Tubuh Polri