Tak Setuju Anies Nyapres, Eggi Sudjana: Jangan Seperti Jokowi

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 10 Juli 2018 15:59 WIB

Eggi Sudjana. Dok.TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh Alumni 212, Eggi Sudjana, tak setuju jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju dalam pilpres 2019. Sebab, menurut dia Anies sudah bersumpah memimpin Jakarta saat dilantik menjadi gubernur tahun lalu.

"Anies sudah bersumpah lima tahun untuk pimpin DKI. Jangan ulangi kesalahan yang sama seperti Jokowi," ujar Eggi di Universitas Al-Azhar, Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018.

Wacana untuk mengusung Anies Baswedan untuk menjadi capres pertama kali dilontarkan oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Sohibul berkata sejumlah kader partainya mengusulkan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden melawan Presiden Joko Widodo.

Baca: Presiden PKS: Anies Baswedan Berpeluang Tinggi Menang di Pilpres

Menurut Sohibul, wacana itu muncul karena adanya dinamika di lapangan dan aspirasi dari kader partai, yang disampaikan melalui Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. "Semua aspirasi tentu akan dipertimbangkan di Majelis Syuro," ujarnya saat ditemui di kantor DPP PKS, Jakarta, akhir Juni lalu.

Advertising
Advertising

Eggi mengatakan jika Anies maju menjadi capres, dia telah melanggar sumpahnya untuk memimpin Jakarta. Hal itu, kata Eggi, dapat membuat Anies menjadi orang munafik. "Ciri-ciri orang munafik adalah kalau janji ingkar, kalau omong bohong, kalau diberi amanah khianat. Nah Anies sudah diberi amanah lima tahun," katanya.

Eggi menilai ketidaksetujuannya tentang Anies maju ke pilpres berdasarkan ilmu agama. Dia sangat menyayangkan jika bekas Menteri Pendidikan itu akan berlaga di pilpres 2019 mendatang. "Kalau Anies maju juga, saya (jadi) bagian yang mau memeranginya. Terang-terangan saya melawan," ucapnya.

Eggi menambahkan penolakannya terhadap Anies adalah pendapat pribadi. Sikap ini, ucap dia, tidak mewakili persaudaraan alumni 212. "Saya tidak mau mengatasnamakan teman-teman, tetapi secara pribadi tidak mau memilihnya," tuturnya.

Baca: Antara Gubernur dan Pilpres, Anies Baswedan Bilang Begini

Adapun, Anies Baswedan tidak menjawab lugas saat ditanya kemungkinan maju sebagai capres jika mendapat tawaran. "Jadi aturannya kan jangan salat sebelum azan mulai," katanya Kamis lalu. Menurut dia, urusan soal calon presiden dan calon wakil presiden adalah urusan ketua umum partai. "Tugas saya hanya berkerja untuk Jakarta."

Pengajuan Anies menjadi capres belum menjadi sikap resmi PKS. Opsi ini masih dibahas PKS dengan koalisinya Partai Gerindra. Gerindra sendiri ingin Prabowo Subianto maju sebagai capres dalam pemilu nanti. Sedangkan PKS ingin Anies yang jadi capres.

Berita terkait

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

53 menit lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

11 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

11 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

13 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

16 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

17 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

20 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

21 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

21 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

21 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya