Tim Hukum BPPN: Sjamsul Nursalim Tak Jujur Soal Utang Petambak

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Senin, 9 Juli 2018 20:16 WIB

Sjamsul Nursalim. Dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Kepala Litigasi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Robertus Bilitea mengatakan pemilik Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) Sjamsul Nursalim telah menutupi sejumlah fakta saat menandatangani Mutual Settlement Acquisition Agreement (MSAA). Salah satunya soal aset yang dia bayarkan berupa utang petambak.

"Saat perjanjian ditanda tangani dia tidak mengungkapkan fakta materil bahwa PT DCD adalah penjamin petambak-petambak Dipasena," kata Robert saat bersaksi dalam sidang perkara korupsi penerbitan SKL BLBI dengan terdakwa Syafruddin Arsyad Temenggung di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin, 9 Juli 2018.

Baca juga: Kasus BLBI, KPK Belum Bisa Panggil Paksa Sjamsul Nursalim

Menurut Robert, Sjamsul tidak mengungkapkan piutang petambak BDNI sebesar Rp 4,8 triliun sebenarnya dijamin PT Dipasena Citra Darmadja (PT DCD) dan PT Wachyuni Mandira (PT WM). Kedua perusahaan penjamin itu milik Sjamsul.

Selain itu, Robert mengatakan Sjamsul juga belum membayarkan Rp 1 triliun tunai untuk membayar utang BLBI. "Sjamsul Nursalim belum memenuhi beberapa kewajiban kepada BPPN, antara lain yang saya ingat pemenuhan pembayaran Rp 1 triliun belum dibayar tuntas," ujar dia.

Advertising
Advertising

Robert mengatakan hal itu tercantum dalam hasil audit Legal Due Dilligence Kantor Hukum Lubis Gani Surowidjojo. Dalam audit tersebut, Kantor Hukum LGS juga menyatakan Sjamsul telah melakukan misrepresentasi soal utang petambak dengan memunculkannya seolah utang lancar.

Baca juga: Sjamsul Nursalim Sudah Tiga Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK

Dalam perkara ini, Syafruddin selaku eks Kepala BPPN didakwa merugikan negara Rp 4,58 triliun dari penerbiran SKL untuk Sjamsul. Syafruddin juga didakwa telah memperkaya Sjamsul dari penerbitan SKL tersebut.

Menurut dakwaan, Syafruddin melakukan penerbitan SKL untuk Sjamsul Nursalim padahal pengusaha itu belum menyelesaikan seluruh kewajibannya. Sjamsul dianggap melakukan misrepresentasi terhadap piutang petani tambak yang macet tapi dianggap seolah kredit lancar.

Berita terkait

Jokowi akan Tambah Masa Kerja Satgas BLBI yang Berakhir Desember 2023

27 April 2023

Jokowi akan Tambah Masa Kerja Satgas BLBI yang Berakhir Desember 2023

Untuk tahun 2023, Satgas BLBI akan fokus pada akselerasi dan sinergi penelusuran harta kekayaan debitur/obligor.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu: Aset yang Sudah Diselesaikan Satgas BLBI Rp 28,85 T

29 Oktober 2022

Kemenkeu: Aset yang Sudah Diselesaikan Satgas BLBI Rp 28,85 T

Kemenkeu telah menyelesaikan piutang eks obligor bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) hingga Rp28,85 triliun sampai 27 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Kantongi Daftar Aset BLBI di Luar Negeri, Ada Obligor yang Beralih Kewarganegaraan

14 Oktober 2022

Kemenkeu Kantongi Daftar Aset BLBI di Luar Negeri, Ada Obligor yang Beralih Kewarganegaraan

Satgas BLBI tengah menelaah siapa saja obligor yang sudah beralih kewarganegaraan.

Baca Selengkapnya

Satgas BLBI Akui Kesulitan Lelang Aset Tommy Soeharto Senilai Rp 2,4 Triliun

14 Oktober 2022

Satgas BLBI Akui Kesulitan Lelang Aset Tommy Soeharto Senilai Rp 2,4 Triliun

Rionald mengatakan Satgas BLBI akan mengusahakan agar aset-aset itu dapat dimanfaatkan.

Baca Selengkapnya

Momen 17 Agustus, Megawati Soekarnoputri Kenang Krisis BLBI Saat Jadi Presiden

17 Agustus 2022

Momen 17 Agustus, Megawati Soekarnoputri Kenang Krisis BLBI Saat Jadi Presiden

Megawati Soekarnoputri mengenang momen 17 Agustus dengan menyebut masalah BLBI sebagai masa sulit dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim Kondisi Antikorupsi Terus Membaik

16 Agustus 2022

Jokowi Klaim Kondisi Antikorupsi Terus Membaik

Jokowi mengklaim telah memerintahkan Polri, Kejaksaan, dan KPK menjadikan pemberantasan korupsi sebagai prioritas utama.

Baca Selengkapnya

Benny Mamoto Ketua Harian Kompolnas dan Pernyataan Kontroversial Soal Penembakan Brigadir J

9 Agustus 2022

Benny Mamoto Ketua Harian Kompolnas dan Pernyataan Kontroversial Soal Penembakan Brigadir J

Benny Mamoto Ketua Harian Kompolnas dan pendapatnya tentang kasus pemubunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Lelang Ulang Aset Kaharudin Ongko

26 Juli 2022

Kemenkeu Lelang Ulang Aset Kaharudin Ongko

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu melakukan lelang ulang tanah Kaharudin Ongko yang terdapat di Kabupaten Bandung

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Status DPO Sjamsul Dicabut, Harga Minyak Dunia Sulit Stabil

19 Juni 2022

Terpopuler Bisnis: Status DPO Sjamsul Dicabut, Harga Minyak Dunia Sulit Stabil

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Sabtu 18 Juni 2022 dimulai Taipan Sjamsul Nursalim masih punya utang ke pemerintah

Baca Selengkapnya

Sjamsul Nursalim Lunasi Sebagian Utang ke Pemerintah, Status DPO Dicabut

18 Juni 2022

Sjamsul Nursalim Lunasi Sebagian Utang ke Pemerintah, Status DPO Dicabut

Sjamsul masih punya kewajiban pembayaran utang Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) ke negara sejumlah Rp 4,8 triliun.

Baca Selengkapnya