TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara soal dukungan Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Saya percaya bahwa beliau jika mengambil keputusan itu pasti lewat istikharah sebagai orang beragama, saya sedikit merinding,” kata ngabalin di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Juli 2018.

Baca: TGB Dukung Jokowi, Pengamat LIPI: Dia Melihat Peluang Politik

Menurut dia, dukungan TGB ini sesuai dengan pengalaman Gubernur NTB itu saat dirinya merasa tak cukup merampungkan visi misinya dalam satu periode. Karena pengalamannya itu, kata Ngabalin, TGB mendukung Jokowi untuk dua periode.

Ngabalin mengapresiasi keputusan TGB, terlebih lagi Gubernur NTB itu merupakan sosok ulama yang sangat dihormati di wilayahnya. "Kapasitas intelektualnya tidak diragukan, alumni Mesir, Khirij min Al-Ahzar, seorang doktor, saya tidak ragu," ujarnya.

Baca: Dulu Prabowo, Sekarang Dukung Jokowi, Begini Karir Politik TGB

Terkait dengan peluang TGB menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi, kata Ngabalin, saat ini semua orang harus mempersiapkan diri. Menurut dia, tidak ada yang salah jika nantinya TGB mendeklarasikan diri menjadi cawapres. “Itu referensi kitabnya ada, referensi Al-Qurannya juga ada, tidak usah ragu-ragu,” kata Ngabalin.

Jika TGB disandingkan dengan Jokowi di pemilihan presiden 2019, kata Ngabalin, pasti pasangan ini mendulang suara besar di NTB. “Yakin saya, satu-satunya opinion leader di NTB adalah Zainul Majdi, doktor, Tuan Guru Bajang. Saya percaya sikap yang diambil oleh TGB adalah apresiasi anak bangsa yang top, top, top,” kata Ngabalin.