Peluang Anies Baswedan Menantang Jokowi Makin Besar, Asal...

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 6 Juli 2018 06:37 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melantik wali kota Jakarta, Bupati Kepulauan Seribu, dan pejabat tinggi DKI di Balai Kota Jakarta, 5 Juli 2018. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semakin ramai dibicarakan sebagai salah satu bakal calon penantang inkumben Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Pemilihan Presiden 2019.

Menurut CEO Saiful Mujani Research Center (SMRC) Djayadi Hanan Anies Baswedan termasuk salah satu kandidat potensial menjadi penantang Jokowi di Pilpres 2019. Namun peluangnya sangat tergantung banyak hal.

Baca juga: JK Semobil dengan Anies, Zulkifli Hasan: Kan Bagus.

Salah satunya tergantung solidnya koalisi oposisi Jokowi. Jika oposisi menghadirkan lebih dari satu calon, maka kubu Jokowi bakal makin sulit dikalahkan.

Untuk bisa membentuk koalisi yang solid melawan Jokowi, Djayadi mengatakan Anies butuh dukungan sosok besar. "Kalau Anies maju jadi calon presiden, itu berarti harus mendapatkan endorsement dari tokoh utama di luar Jokowi sekarang yaitu Pak Prabowo," kata dia di kantornya, Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018.

Advertising
Advertising

Menurut Djayadi, jika Prabowo mundur dari pencalonan dan mendukung mantan Rektor Universitas Paramadina itu, maka peluang Anies akan lebih besar. "Suara untuk Prabowo bisa dialihkan untuk Anies," ujarnya.

Namun dukungan partai tak berarti segalanya. Djayadi menuturkan Anies Baswedan masih harus mengalahkan elektabilitas Jokowi. Berdasarkan survei SMRC, persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah saat ini masih positif.

Baca juga: Pendukung Akan Deklarasi Anies Maju Pilpres 2019

Djayadi mengimbau para partai oposisi Jokowi berhati-hati menentukan calon presiden dan wakil presiden yang akan didukung. Persatuan partai yang melawan Jokowi menjadi kunci penting. "Kalau non inkumben mau menang, calonnya harus satu aja," katanya.

Pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2019 bakal digelar pada 4-10 Agustus 2018. Saat ini inkumben Jokowi didukung PDIP, Partai Golkar, Partai NasDem, PPP, dan Partai Hanura, serta dua partai baru yaitu Perindo dan PSI.

Adapun kubu penantang Jokowi masih belum solid. Baru Gerindra dan PKS yang menyatakan akan berkoalisi. Itu pun dengan syarat posisi calon wakil presiden harus kader PKS. Sedangkan Partai Demokrat terus mewacanakan adanya poros ketiga. Namun menurut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, poros ketiga saat ini sangat sulit dibentuk.

Berita terkait

Basuki Bilang Tetap Koordinasi soal IKN dengan Jokowi: Beliau Ingin Sering ke Sana

1 jam lalu

Basuki Bilang Tetap Koordinasi soal IKN dengan Jokowi: Beliau Ingin Sering ke Sana

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa ia tetap berkoordinasi dengan Presiden ke-7 Jokowi mengenai proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Basuki Resmi jadi Kepala Otorita IKN: Prabowo Bilang Terus Laksanakan Pembangunan

1 jam lalu

Basuki Resmi jadi Kepala Otorita IKN: Prabowo Bilang Terus Laksanakan Pembangunan

Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono yang dilantik Presiden Prabowo hari ini menepis anggapan pembangunan tak akan secepat pada era Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

5 jam lalu

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

Ketua FPI menyinggung peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin. Berikut kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

6 jam lalu

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

Ketua FPI Muhammad bin Husein Alatas menyinggung soal peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan saat Wedangan dengan Respati Ardi-Astrid Widayani

9 jam lalu

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan saat Wedangan dengan Respati Ardi-Astrid Widayani

Sehari usai pertemuannya dengan Presiden Prabowo, Jokowi bertemu dengan paslon Pilkada Solo Respati Ardi-Astrid Widayani.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim Nonton Semua Debat Pilkada 2024

10 jam lalu

Jokowi Klaim Nonton Semua Debat Pilkada 2024

Jokowi mengatakan setiap paslon memiliki visi-misi yang sesuai dengan keinginan mereka.

Baca Selengkapnya

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

16 jam lalu

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan SBY bertemu dengan Prabowo di Cikeas.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

17 jam lalu

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 28,8 persen atau unggul 0,7 persen dari rivalnya Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Baca Selengkapnya

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

17 jam lalu

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

Aksi 411 yang diinisiasi FPI mengklaim tuntutan mereka telah diterima oleh Kementerian Sekretariat Negara.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

18 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya