JK dan Bank Dunia Tinjau Penanganan Stunting di Lombok Tengah

Kamis, 5 Juli 2018 18:36 WIB

Wapres Jusuf Kalla, Mendes PDTT, Menteri Kesehatan dan rombongan mengadiri rembuk desa di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 5 Juli 2018.

TEMPO.CO, Mataram - Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK dan Presiden Bank Dunia Jim Young Kim mengunjungi Desa Dakung, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 5 Juli 2018. Dakung satu dari 10 desa di kabupaten itu yang menjadi pilot project penanganan balita kerdil (stunting).

Penyandang stunting di Nusa Tenggara Barat mencapai 32 persen dari sekitar 500 ribu balita. Ukuran tinggi badan mereka kurang dari 47 sentimeter sewaktu dilahirkan, sehingga berdampak kepada pertumbuhan otak. Penyebabnya adalah kurangnya gizi sejak dalam kandungan. Menurut Kalla program rembuk desa pencegahan kerdil merupakan program untuk masa depan. ''Program ini terkait masa depan generasi muda di Indonesia,'' katanya.

Baca: JK dan Presiden World Bank akan Tinjau Stunting di Lombok

Program tersebut bukan baru betul, tapi harus dihidupkan lagi dan diperbaiki. Zaman dulu sudah ada posyandu. Saat ini, kata dia, program itu pelu diperbaiki cara dan sistemnya, termasuk kerja sama semua pihak. "Kenapa ada Menteri Desa, karena ada dana desa. Di sini Rp 1 miliar setahun dulu, jadi perbaiki jalan dan untuk kualitas anak-anak," kata dia.

Jim Young Kim, yang juga seorang dokter, menyebutkan masalah utama balita kerdil bukan semata terhambatnya pertumbuhan tinggi badan, namun terhambatnya pertumbuhan otak. ''Yang berdampak besar pada masa depan seseorang," ucap Jim.

Jim berujar tujuan kunjungan ini untuk melihat upaya penanganan balita kerdil di lapangan, dan juga mendapat laporan proyek percontohan Human Development Worker (HDW) atau Kader Pembangunan Manusia. Lombok Tengah menjadi satu dari 31 kabupaten percontohan untuk proyek Kader Pembangunan Manusia. Lokasi ini dipilih karena prevalensi stunting yang tinggi.

Simak: Bank Dunia Beri Pinjaman RI USD 400 Juta untuk Atasi Stunting

Menurutnya faktor keberhasilan dalam penanganan balita kerdil meliputi konvergensi berbagai layanan, komitmen politik dan implementasi kebijakan yang lebih baik. Seperti fokus pada data, insentif, hasil, dan mendukung perubahan perilaku, koordinasi dan komunikasi untuk mengajak orangtua, pejabat publik, pembuat kebijakan bersatu melawan stunting.

Jim menuturkan proyek percontohan HDW merupakan salah satu komponen utama dari implementasi program stunting pemerintah. Percontohan ini akan memperkerjakan 3.105 kader untuk mengatasi balita kerdil di 31 kabupaten, 3.105 desa dan 7.500 pos kesehatan. 31 kabupaten tersebut adalah bagian dari 100 kabupaten prioritas pertama program stunting pemerintah.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

2 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

4 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

5 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

6 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

8 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

21 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

27 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

28 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

29 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya