Korban KM Sinar Bangun Lama Muncul karena Kedalaman Danau Toba

Sabtu, 30 Juni 2018 14:43 WIB

Masyarakat memadati Dermaga Tigaras saat operasi SAR tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, Jumat, 29 Juni 2018. Pada hari ke-12 pencarian tenggelamnya kapal tersebut, Dermaga Tigaras kembali dipenuhi kerabat penumpang yang menjadi korban. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli geologi, Gagarin Sembiring, mengatakan korban karamnya KM Sinar Bangun yang mengalami kecelakaan pada Senin, 18 Juni 2018, belum banyak muncul ke permukaan karena kedalaman Danau Toba. Dengan kedalaman sekitar 500 meter, jasad korban karamnya KM Sinar Bangun membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat terapung.

“Meskipun dalam keadaan tanpa arus, naiknya jasad korban juga tidak dapat diprediksi,” ucap pengurus daerah Sumatera Utara Ikatan Ahli Geologi Indonesia itu, Jumat, 29 Juli 2018. Apalagi, selama ini, belum pernah ada simulasi berapa kecepatan turun dan naiknya suatu obyek jika tenggelam dengan kedalaman 500 meter di Danau Toba.

Baca:
Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam
TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

“Kita enggak bisa berharap korban ditemukan di atas permukaan danau.” Hal ini bisa dijadikan pertimbangan untuk mengevakuasi korban. Belum lagi jika kapal berada di dasar danau yang miring dan meluncur ke bawah. “Ini menyebabkan arus turbidit serta lumpur di permukaan itu. Jadi tidak bisa dipastikan.”

Hingga Jumat, 29 Juni 2018, pencarian KM Sinar Bangun telah memasuki hari ke-12. Meskipun telah mendeteksi posisi kapal melalui alat remotely operated vehicle (ROV), tim Basarnas masih memikirkan cara evakuasi bangkai kapal ke permukaan. Faktor kedalaman Danau Toba menjadi salah satu penghalang serius untuk menarik kapal dari posisinya.

Advertising
Advertising

Baca: KM Sinar Bangun Ditemukan, Basarnas Siapkan...

Kecelakaan yang menimpa KM Sinar Bangun terjadi di antaranya karena faktor karakteristik Danau Toba. “Kecelakaan itu terjadi lebih karena faktor human error dan meteorologi,” ujar Gagarin.

Rencana evakuasi jenazah korban karamnya KM Sinar Bangun di dasar Danau Toba menghadapi beberapa tantangan teknis. Alat berteknologi mutakhir untuk evakuasi benda di dasar perairan sudah tersedia, tapi tim masih perlu menimbang penggunaan alatnya.

Baca: KM Sinar Bangun Karam di antaranya karena...

Setelah robot dalam air milik BPPT berhasil mengidentifikasi keberadaan jenazah di dasar Danau Toba dengan kedalaman 450 meter, wacana evakuasi berkembang. Tim masih harus mencari solusi untuk evakuasi alat ROV yang tersangkut tali di lokasi kapal tenggelam serta pilihan mengangkat jenazah atau kapal dari dasar danau.

Menurut Henky Suharto, Direktur PT Mahakarya Geo Survey yang ikut dalam misi pencarian korban dan KM Sinar Bangun, ada robot bawah air jenis lain yang berfungsi mengangkat benda di perairan dalam. Alat ROV bertipe working class itu lazim dipakai perusahaan minyak dan gas. "Misalnya untuk inspeksi pipa bawah laut," katanya, Jumat, 29 Juni 2018.

Berita terkait

Belajar dari Sebelumnya, InJourney Mengklaim F1 Powerboat Danau Toba 2024 Lebih Baik Dibanding Tahun Lalu

55 hari lalu

Belajar dari Sebelumnya, InJourney Mengklaim F1 Powerboat Danau Toba 2024 Lebih Baik Dibanding Tahun Lalu

F1 Powerboat Danau Toba 2024 kali ini digelar pada pagi hari karena belajar dari penyelenggaraan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

F1 Powerboat Danau Toba 2024: Rusty Wyatt, Pebalap Debutan yang Jadi Juara

56 hari lalu

F1 Powerboat Danau Toba 2024: Rusty Wyatt, Pebalap Debutan yang Jadi Juara

Rusty Wyatt menyalip lawannya di lap-lap terakhir untuk memastikan keluar sebagai juara F1 Powerboat Danau Toba 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi F1 Powerboat Danau Toba 2024

56 hari lalu

Serba-serbi F1 Powerboat Danau Toba 2024

Rangkaian event F1 Powerboat pada 2 Maret hingga 3 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Cerita Penjual Kaus yang Panen Untung, Berkah Digelarnya F1 Powerboat 2024 Danau Toba

56 hari lalu

Cerita Penjual Kaus yang Panen Untung, Berkah Digelarnya F1 Powerboat 2024 Danau Toba

Gelaran F1 Powerboat 2024 Danau Toba berlangsung di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Barat pada Sabtu-Minggu ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Sarankan Balapan F1 Powerboat 2024 Danau Toba Dipercepat 1 - 2 Jam dari Jadwal Semula

56 hari lalu

BMKG Sarankan Balapan F1 Powerboat 2024 Danau Toba Dipercepat 1 - 2 Jam dari Jadwal Semula

BMKG menyarankan agar balapan F1 Powerboat 2024 di Danau dipercepat 1 sampai 2 jam dari jadwal semula.

Baca Selengkapnya

F1 Powerboat 2024 Danau Toba: Di bawah Cuaca Cerah, 18 Pembalap Jalani Latihan Bebas

57 hari lalu

F1 Powerboat 2024 Danau Toba: Di bawah Cuaca Cerah, 18 Pembalap Jalani Latihan Bebas

Sebanyak 18 pembalap dari sembilan tim F1 Powerboat 2024 Danau Toba menjalani sesi latihan bebas (free practice), Sabtu pagi.

Baca Selengkapnya

F1 Powerboat 2024: Para Pembalap Mulai Jajal Sirkuit di Danau Toba, Balapan Berlangsung Minggu 3 Maret

58 hari lalu

F1 Powerboat 2024: Para Pembalap Mulai Jajal Sirkuit di Danau Toba, Balapan Berlangsung Minggu 3 Maret

Para pembalap yang akan bertanding dalam seri pembuka F1 Powerboat 2024 mulai menjajal sirkuit di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Danau Toba.

Baca Selengkapnya

Danau Toba Jadi Tuan Rumah F1 Powerboat Kedua Kali, Ada Pertunjukan Budaya Lokal

27 Februari 2024

Danau Toba Jadi Tuan Rumah F1 Powerboat Kedua Kali, Ada Pertunjukan Budaya Lokal

Tahun lalu Danau Toba mendapat penghargaan sebagai penyelenggara F1 Powerboat terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

8 Kabar Terkini F1 Powerboat 2024 di Danau Toba: Kesiapan, Pengamanan, Target Penonton, dan Dampak

27 Februari 2024

8 Kabar Terkini F1 Powerboat 2024 di Danau Toba: Kesiapan, Pengamanan, Target Penonton, dan Dampak

Kejuaraan Dunia perahu motor super cepat atau F1 Powerboat 2024 akan berlangsung di Danau Toba 2-3 Maret 2024. Simak 8 kabar terbaru soal balapan ini.

Baca Selengkapnya

F1 Powerboat Digelar Awal Maret, Kemenparekraf Targetkan Dampak Ekonomi Rp 500 Miliar

27 Februari 2024

F1 Powerboat Digelar Awal Maret, Kemenparekraf Targetkan Dampak Ekonomi Rp 500 Miliar

Kemenparekraf menargetkan dampak ekonomi Rp 500 miliar dari event F1 Powerboat di Danau Toba. Target ini lebih besar ketimbang dampak ekonomi event tahun lalu.

Baca Selengkapnya