Golkar Buka Peluang Koalisi dengan Demokrat Menangkan Jokowi

Rabu, 27 Juni 2018 17:50 WIB

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (tengah), hadir di Kantor DPD Partai Golkar untuk menyaksikan hitung cepat Pilkada 2018, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Juni 2018. TEMPO/Alfan Hilmi.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membuka peluang untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat dalam mengusung Joko Widodo atau Jokowi di Pemilihan Presiden 2019. "Tentunya semua kesempatan terbuka, opsi yang dipertimbangkan adalah bagaimana Golkar mempersolid barisannya Pak Jokowi." kata Airlangga di kantor DPD Golkar, Jakarta Pusat, Rabu 27 Juni 2018.

Pernyataan Airlangga menanggapi pertemuan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). JK menyambangi rumah SBY, di Kuningan, Jakarta, Senin, 25 Juni 2018. Menurut Airlangga, pertemuan juga membuka kemungkinan koalisi kedua partai. "Kami ada pembicaraan ke sana."

Baca: Soal Koalisi di Pilpres, Partai Demokrat Tunggu Durian Runtuh

Airlangga mengatakan telah berbincang dengan JK terkait pertemuan dengan SBY, salah satunya terkait Pilpres 2019. Meski begitu, Airlangga enggan berbicara banyak perihal detail dari koalisi tersebut nanti. "Partai koalisi kami konsolidasi yang sudah mendukung pak Jokowi," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan safari politik yang dilakukan JK ke berbagai tokoh politik, berdampak positif bagi partai Golkar. Ia mengatakan posisinya sebagai tokoh yang digadang-gadang sebagai calon Wakil Presiden Jokowi tidak akan terganggu dengan pertemuan tersebut. "Kalau tokoh kan silaturahmi, normal saja dan itu akan dilakukan juga oleh Partai Golkar," kata Airlangga.

Advertising
Advertising

Baca: Demokrat: Pertemuan SBY dan JK Buka Peluang Koalisi di Pilpres

Kemungkinan koalisi alternatif antara Golkar dan Demokrat, sebelumnya, juga disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan. “Kemungkinan itu terbuka. Pertemuan silaturahmi Lebaran semalam tentu diharapkan berpeluang juga membentuk koalisi alternatif antara Golkar dan Demokrat untuk pilpres 2019 mendatang,” ujar Hinca.

Menurut Hinca, Partai Demokrat berencana menggandeng Golkar mengusung Kalla berpasangan dengan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, dalam Pilpres 2019. "Mereka yang terus menjadi perbincangan publik belakangan ini, tapi nanti kami lihat perkembangannya dalam beberapa waktu ke depan," katanya.

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

6 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

8 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

8 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

10 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

14 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

14 jam lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

15 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

17 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

17 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

18 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya