Pertemuan JK-SBY Dinilai untuk Meredam Tensi Politik

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Rabu, 27 Juni 2018 14:58 WIB

Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Ani Yudhoyono dan Agus Yudhoyono berfoto bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istrinya Mufidah Kalla yang mengunjungi kediaman mereka di Kuningan, Jakarta, Senin, 25 Juni 2018. Jusuf Kalla mengaku tak membahas politik seperti pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden dalam kunjungan tersebut. TEMPO/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Padjajaran Muradi menilai pertemuan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertujuan menurunkan tensi politik jelang pemilihan presiden. Muradi tidak melihat ada potensi perpecahan antara JK dan Presiden Joko Widodo.

“Pemerintah berharap pilpres berakhir dengan tenang, artinya tidak ada turbulensi politik. Jadi pertemuan mereka untuk itu,” kata dia saat dihubungi, Rabu, 27 Juni 2018.

Baca: Jusuf Kalla Tegaskan Tak Bicara Politik dengan SBY

Sebelumnya, JK bertandang ke kediaman SBY di Kuningan Jakarta, Senin, 25 Juni 2018. JK datang bersama istrinya, Mufidah Kalla, menemui SBY, Ani Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono. JK dan SBY kompak mengaku tidak membahas politik dalam pertemuan itu. JK menyatakan hanya bersilaturahmi ke rumah SBY. "Beliau bagi saya saudara, sahabat, bekas anak buah," ujar JK.

JK juga berencana bertemu dengan partai oposisi pemerintah, yakni Partai Kesejahteraan Sejaktera (PKS) malam ini.

Advertising
Advertising

Menurut Muradi, safari politik yang dilakukan JK merupakan bagian dari upaya pemerintah Presiden Joko Widodo untuk meredam tensi politik yang kian memanas jelang pilpres 2019. Dia melihat hal yang sama dilakukan Jokowi saat bertemu dengan aktivis Aksi Kamisan beberapa waktu lalu. “Ini pembagian tugas antara Jokowi dan JK saja,” kata dia.

Baca: JK Sambangi Kediaman SBY

Muradi mengatakan Jokowi tidak mungkin bertemu langsung dengan SBY ataupun partai oposisi pemerintah. Menurut dia resistensi internal partai politik oposisi terhadap Jokowi terlalu besar. Selain itu, pertemuan antara Jokowi dan partai oposisi hanya akan memberikan lawan politik isu untuk dibesar-besarkan. Sementara, dia menilai posisi JK lebih netral.

“Kita bisa lihat omongan JK yang menyebut dia dulu bawahannya SBY. Dalam posisi ini, JK tidak merasa menjadi bagian dari perbedaan dalam politik, mereka merasa berteman,” kata dia.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

17 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

1 hari lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

2 hari lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

2 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

2 hari lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

2 hari lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

3 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya