Lantik M. Iriawan, Demokrat Bandingkan SBY dengan Jokowi

Rabu, 20 Juni 2018 06:40 WIB

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo (ketiga dari kiri) mewakili Presiden Republik Indonesia melantik Sekretaris Utama (Sestama) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) M. Iriawan (kiri) selaku Penjabat Gubernur Jawa Barat, pada Senin, 18 Junj 2018, di Gedung Merdeka Bandung, Jawa Barat. (foto: Dok.Jabar)

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan membandingkan pelantikan dua pejabat gubernur di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan di era Presiden Joko Widodo. "Proses alih status M. Iriawan belum terang benderang, apakah sudah beralih status dari seorang polisi menjadi PNS atau belum," kata Hinca, Selasa, 19 Juni 2018. "Berbeda dengan di era SBY."

Hinca mengatakan di era pemerintahan SBY ada dua pejabat TNI yang beralih status menjadi Aparatur Sipil Negara karena akan duduk sebagai Pejabat Gubernur. Mereka adalah Mayor Jenderal (Purnawirawan) Tanribali Lamo dan Mayor Jenderal (Purnawirawan) Setia Purwaka.

Baca: Ngabalin Bandingkan Pelantikan Pejabat Gubernur di Era SBY

Kementerian Dalam Negeri di era SBY melantik Tanribali menjadi Pejabat Gubernur Sulawesi Selatan pada Januari 2008. Ketika itu, Tanribali merupakan Asisten Personalia TNI Angkatan Darat.

Nah, sebelum duduk sebagai pejabat gubernur, Tanribali terlebih dahulu melepas kursinya di TNI. Ia kemudian dilantik menjadi Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik di Kementerian Dalam Negeri. "Terang dan jelas (statusnya), tak ada yang salah. Prosesnya taat asas hukum," ucapnya.

Selain itu, Setia Purwaka juga telah alih status sebelum diangkat menjadi pejabat gubernur pada . Hinca mengatakan Setia terlebih dahulu melepas statusnya di TNI. Ia beralih menjadi pejabat di Inspektorat Jenderal Kementerian Informasi dan Teknologi. "Setelah itu baru kemudian diangkat jadi Pejabat Gubernur Jawa Timur pada masa itu," tuturnya.

Hinca mengatakan kondisi di era SBY jauh berbeda dengan ketika Kementerian Dalam Negeri di masa Presiden Jokowi melantik M. Iriawan sebagai Pejabat Gubernur Jawa Barat. Ketidakjelasan alih status mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya ini bisa menjadi preseden buruk di masyarakat.

Simak juga: Perdebatan Aturan Pengangkatan M. Iriawan

Seharusnya, kata Hinca, seorang pejabat polisi harus mengalihkan statusnya sebelum mengisi jabatan publik. Alih status, kata Hinca, merupakan salah satu cara yang telah disediakan dalam regulasi. "Jadi status TNI atau polisinya beralih menjadi ASN sesuai prosedur yang berlaku," katanya.

Hinca meminta pemerintah menjelaskan status Iriawan saat ini. "Apakah dia masih pejabat polisi atau sudah melepas statusnya," kata Hinca. Ketika dilantik menjadi Pejabat Gubernur Jawa Barat, Iriawan masih merupakan Komisaris Jenderal yang duduk sebagai Sekretaris Utama di Lembaga Ketahanan Nasional.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

29 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

46 menit lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

2 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

3 jam lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

4 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

5 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

5 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

8 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya