Pengacara Sebut Novel Baswedan Bersedia di-BAP Lagi

Reporter

M Rosseno Aji

Selasa, 19 Juni 2018 19:12 WIB

Penyidik senior KPK Novel Baswedan bersiap salat dzuhur berjamaah di Masjid Al-Ihsan di dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta, Ahad, 17 Juni 2018. Novel hari ini menerima kunjungan rekan-rekannya di Wadah Pegawai KPK. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Novel Baswedan, Alghifari Aqsa mengatakan kliennya siap diperiksa kembali dalam kasus penyiraman air keras yang terjadi lebih dari setahun silam. Alghifari mengatakan penyidik KPK itu bersedia memberikan keterangan kepada polisi bila kondisi kesehatannya membaik dan pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur.

“Novel selalu bersedia diperiksa oleh polisi jika kondisi fit dan prosedur dijalankan oleh kepolisian,” kata dia saat dihubungi, Selasa, 19 Juni 2018.

Baca: Pelaku Kembali Datangi Rumah Novel Baswedan Sesuai Sketsa

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta meminta Novel mau kembali memberikan keterangan terkait penyerangannya. Dia mengatakan polisi akan memakai keterangan Novel untuk melengkapi Berkas Acara Pemeriksaan (BAP).

Nico meminta Novel memberikan sejumlah petunjuk seperti yang telah disampaikannya kepada media, misalnya mengenai rekaman Closed Circuit Television (CCTV) milik Pemerintah DKI Jakarta di sekitar rumahnya. Dalam sebuah acara televisi, Novel pernah mengatakan polisi belum memeriksa CCTV yang dia nilai penting untuk mengungkap kasusnya.

Baca: Novel Baswedan Pertanyakan Niat Pemerintah Tangkap Penyiramnya

“Kalau dia punya bukti baru ya disampaikan ke polisi dong. Itu akan menjadi fakta bila dituangkan ke dalam BAP,” kata dia pada 7 Maret 2018. Sejauh ini polisi baru sekali menuangkan pemeriksaan terhadap Novel ke dalam BAP, yakni saat pemeriksaan di Singapura pada 14 Agustus 2017.

Advertising
Advertising

Pengacara Novel yang lain, Muhammad Isnur mengatakan, sampai saat ini belum menerima panggilan pemeriksaan dari polisi untuk kliennya. Soal siap atau tidaknya Novel diperiksa lagi, Isnur mengatakan akan mendiskusikan itu terlebih dahulu dengan Novel. “Setiap perkembangan pasti akan kami diskusikan dahulu,” kata dia.

Baca: Curhat Novel Baswedan Soal Keinginannya Kembali Bekerja di KPK

Kasus penyerangan terhadap Novel yang terjadi pada 11 April 2017 hingga saat ini belum bisa diungkap. Polisi belum juga berhasil menemukan pelakunya.

Ketika itu, Novel Baswedan yang berjalan pulang seusai menunaikan salat Subuh di Masjid Al-Ihsan yang berjarak sekitar tujuh rumah dari kediamannya, disiram air keras oleh orang tak dikenal. Akibat kejadian itu, mata kiri Novel mengalami kerusakan sampai 95 persen dan harus menjalani sejumlah operasi di Singapura untuk memulihkan matanya.

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

6 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

8 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

20 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

50 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

50 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

51 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

51 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

52 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

53 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya