Pelaku Kembali Datangi Rumah Novel Baswedan Sesuai Sketsa

Selasa, 19 Juni 2018 16:29 WIB

Penyidik senior KPK Novel Baswedan berbicara kepada wartawan di sekitaran rumahnya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta pada Ahad, 17 Juni 2018. Novel menunjukkan kondisi terkini mata kirinya yang mengalami kerusakan akibat disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara penyidik senior Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Muhammad Isnur mengatakan kliennya punya dugaan kuat, pelaku penyiraman air keras yang menyambangi rumahnya belakangan ini mirip dengan sketsa wajah yang beredar. Meski begitu, kata Isnur, Novel tidak pernah bercerita pelaku mana yang menyambangi rumahnya tersebut.

“Dia enggak cerita soal ciri-cirinya. Tapi menurut Novel dia meyakini orang yang diduga kuat sebagai pelaku sesuai dengan sketsa yang dibuat kepolisian dan Majalah Tempo, mungkin salah satunya yang datang,” kata Isnur saat dihubungi, Selasa, 19 Juni 2018.

Baca: Penyelidikan Perkara Novel Jalan di Tempat

Isnur mengatakan, Novel juga tidak menceritakan berapa jumlah pelaku yang menyambangi lagi kediamannya. Novel, kata dia, hanya mengatakan pelaku tersebut nampak sedang memantau dari seberang sungai di depan rumahnya. “Sedang memantau atau apa saya kurang tau,” kata pengacara dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia ini.

Novel Baswedan disiram air keras oleh dua pelaku tak dikenal di dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Penyerangan itu terjadi usai Novel melaksanakan salat subuh di Masjid Al-Ihsan yang berjarak sekitar tujuh rumah dari kediamannya. Mata kiri Novel mengalami kerusakan 95 persen akibat cairan korosif tersebut. Dia harus menjalani operasi di Singapura untuk memulihkan matanya.

Novel mengaku masih mendapatkan ancaman sepulang menjalani operasi mata di Singapura. Dia mengaku melihat terduga pelaku penyerangan berada di seberang rumahnya saat dia baru sampai di rumahnya pada 22 Februari 2018. “Saya pulang hari pertama tanggal 22 Februari, pelakunya di depan situ,” kata Novel sambil menunjuk satu titik di seberang rumahnya yang dipisahkan kali.

Advertising
Advertising

Polisi telah merilis sketsa wajah terduga pelaku. Pertama sketsa versi Mabes Polri yang dirilis 31 Juli 2017 dan versi Polda Metro Jaya yang dirilis 24 November 2017. Menurut Isnur, Novel lebih mempercayai sketsa versi Polda Metro Jaya lebih akurat ketimbang buatan Mabes Polri.

Baca juga: Kasus Penyiraman Novel Tak Kunjung Terungkap, Kapolda Diminta Mundur.

Menurut sketsa buatan Polda Metro Jaya, satu terduga pelaku memiliki ciri-ciri berbadan tambun dan pelaku lainnya berbadan kurung tinggi. Pelaku yang berbadan tambun tinggi badannya 164 sentimeter, berumur 40-an tahun, wajah bulat-dagu berat, warna rambut hitam, postur tubuh kekear, kulit sawo matang cenderung gelap dan menggunakan sweater abu-abu.

Sedangkan terduga pelaku yang berbadan kurus, memiliki tinggi badan 173 sentimeter, berumur sekitar 35 tahun, berkulit sawo matang-terang. Bentuk mukanya oval dengan dagu tajam dan hidung lurus. Terduga pelaku itu berambut hitam ikal panjang seleher, menggunakan jaket warna hijau dengan lengan panjang warna terang. Adapun sketsa yang dibuat Tim Koran Tempo, memiliki ciri-ciri yang dengan yang dibuat Polda Metro Jaya.

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

3 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

6 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

6 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

7 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

10 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

13 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

15 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

21 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya