Indonesia Diminta Terlibat Panel Pembangunan Ekonomi Kelautan

Reporter

Andita Rahma

Senin, 18 Juni 2018 23:30 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat bertemu dengan State Secretary for Minister of International Development Norwegia, Oslo, 7 Juni 2018. (ARIF ZULKIFLI/TEMPO)

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg meminta kesediaan Presiden Joko Widodo menjadi anggota panel tingkat tinggi tentang Pembangunan Ekonomi Kelautan Berkelanjutan. Permintaan itu juga merupakan undangan untuk utusan Presiden Jokowi hadir dalam pertemuan Sherpa Meeting of the High Level Panel on Building a Sustainable Ocean Economy. Rencananya, pertemuan tersebut akan digelar di Oslo, Norwegia pada 19 Juni 2018.

Berdasarkan Surat dari Menteri Sekretaris Negara pada 8 Juni 2018 yang lalu, Jokowi menunjuk Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk dapat mewakili dirinya.

BACA JUGA: Sebagai Negara Kelautan, Indonesia Dinilai Minim Wawasan Bahari

Rencana aksi yang dihasilkan oleh panel tingkat tinggi tersebut nantinya akan dibahas bersama utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang kelautan, yang saat ini dijabat oleh Mantan Presiden UN General Assembly ke-71, Peter Thomson, agar bisa diadopsi PBB pada UN Ocean Conference 2020.

"Kami melihat laut memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun butuh konsensus dunia untuk menyamakan persepsi ini, terutama ancaman terhadap kesehatan dan produktifitas laut," demikian isi keterangan tertulis resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diterima Tempo, Senin, 18 Juni 2018.

BACA JUGA: Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti Menangkan Penghargaan Dunia soal Maritim

Sampai saat ini, negara yang sudah bergabung dalam inisiatif ini adalah Norwegia, Indonesia, Ghana, Guinea, Jamaika, Meksiko, Palau, Portugal, Australia, Jepang, Fiji, Chile, dan Namibia. Ke-13 negara ini mewakili lebih dari 60 persen panjang garis pantai di dunia, yaitu sejumlah 261.444 km.

Advertising
Advertising

Dengan menjadi bagian dari anggota panel ini, Indonesia mendapat beberapa keuntungan. Selain inisiatif ini sejalan dengan visi Presiden menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, keikutsertaan Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar yang memiliki luas laut 6.315.222 km2 dan garis pantai terpanjang kedua di dunia yaitu sepanjang 99.093 km dengan kekayaan laut berlimpah, akan mendukung kebijakan pembangunan dan pengelolaan sumber daya kelautan secara berkelanjutan.

BACA JUGA: Menkopolhukam Wiranto Tegaskan Pentingnya Konektivitas Kelautan

Keuntungan lain akan dirasakan penduduk Indonesia yang secara langsung bertumpu pada pembangunan ekonomi kelautan. Lebih dari 50 persen penduduk Indonesia bertempat tinggal di wilayah pesisir, dengan 5,6 juta penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya secara langsung kepada rumah tangga nelayan.

Keterlibatan Indonesia menjadi sangat penting, karena hasil dari Panel Tingkat Tinggi ini merupakan kebijakan ekonomi kelautan berkelanjutan di tingkat global. Sebagai negara maritim yang besar, keanggotaan Indonesia dalam Panel Tingkat Tinggi ini merupakan hal yang sangat relevan.

Berita terkait

Puluhan Perusahaan Daftar Izin Pengerukan Pasir Laut

52 hari lalu

Puluhan Perusahaan Daftar Izin Pengerukan Pasir Laut

Sebanyak 66 perusahaan mendaftar izin pengerukan pasir laut ke Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Baca Selengkapnya

Pj Wako Andree Algamar Kunjungi Kapal OceanXplore dalam Misi Eksplorasi Laut

23 Juni 2024

Pj Wako Andree Algamar Kunjungi Kapal OceanXplore dalam Misi Eksplorasi Laut

Memenuhi undangan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang saat ini berada di Kota Padang, Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar, menaiki kapal penelitian canggih OceanXplorer milik OceanX yang tengah berlabuh di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Minggu, 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bicara Karbon Biru di Jerman, KKP Desak Perlu Teknologi Sistem Pemantauan Laut

19 Juni 2024

Bicara Karbon Biru di Jerman, KKP Desak Perlu Teknologi Sistem Pemantauan Laut

Kehadiran KKP di Jerman menyampaikan posisi Indonesia pada Ocean and Climate Change Dialogue.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Nilai Tambah Hasil Perikanan, KKP Dorong Eksportir Penuhi Sertifikasi Mutu

13 Juni 2024

Tingkatkan Nilai Tambah Hasil Perikanan, KKP Dorong Eksportir Penuhi Sertifikasi Mutu

KKP mendorong para stakeholder eksportir hasil laut untuk memenuhi sertifikasi mutu untuk meningkatkan nilai tambah hasil perikanan yang akan diekspor

Baca Selengkapnya

Usul Anggaran Rp 10 Triliun, Menteri Trenggono Diprotes Anggota DPR

11 Juni 2024

Usul Anggaran Rp 10 Triliun, Menteri Trenggono Diprotes Anggota DPR

Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI mengkritik Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

27 Januari 2024

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

11 Januari 2024

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan prioritas KKP tahun ini masih fokus pada pelaksanaan program-program berbasis ekonomi biru.

Baca Selengkapnya

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

28 November 2023

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membuka Konferensi Nasional XI Pengelolaan Sumber Daya Laut

Baca Selengkapnya

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

10 November 2023

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengkritik sektor maritim tanah air.

Baca Selengkapnya