Anggota Polres Tasikmalaya Kota berjaga saat penggeledahan di rumah terduga teroris di kawasan Aboh, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, 29 Mei 2018. Densus 88 mengamankan anak panah, golok besar, senapan angin, buku berisi jihad, dan dokumen serta laptop dari satu rumah pribadi dan dua rumah kontrakan warga berinisial GL, DD, dan AJ, yang terduga terlibat jaringan teroris. ANTARA/Adeng Bustomi
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih menyelidiki keterkaitan Z, terduga teroris yang ditangkap di Karanganyar, Kamis malam, 14 Juni 2018, dengan jaringan teroris yang tengah marak saat ini.
"Saya yakin bahwa tim Densus 88 Antiteror mempunyai dasar tentang keterkaitan mereka dengan kelompok tertentu," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018.
Penangkapan Z dilakukan pada Kamis malam selepas salat isya di rumah terduga di Kecamatan Colomandu, Kabapaten Karanganyar. Polisi kini menahan Z dan mengorek informasi lebih dalam darinya mengenai jaringan serta target aksi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Z diduga terkait dengan lima terduga teroris yang ditangkap di Blitar pada sehari sebelumnya. Terduga teroris yang ditangkap di Blitar itu diyakini polisi merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah yang beroperasi di Blitar dan Malang. Mereka berencana menyerang Markas Kepolisian Sektro Talun, Blitar, serta salah satu bank di Blitar.
"Pasti ada kaitannya. Karena itu, kami ambil dulu, kami amankan, dan kami cek," ujar Setyo.