Beda Jauh Amien Rais dan Mahathir Menurut Pengamat

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Senin, 11 Juni 2018 15:18 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais bertemu di Masjidil Haram, Mekkah, 2 Juni 2018, saat keduanya melakukan ibadah Umrah. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai terdapat sejumlah perbedaan antara Mahathir Muhammad dan Amien Rais. Perbedaan itu, kata dia, membuat peluang menang Amien Rais dalam pemilihan presiden 2019 tidak sama dengan peluang yang dimiliki Mahathir saat maju dalam Pemilu Malaysia. “Pak Amien kan maju karena terinspirasi Pak Mahathir, tapi menurut saya beda jauh ya,” kata Qodari saat dihubungi, Senin, 11 Juni 2018.

Sebelumnya Amien Rais mengungkapkan rencananya untuk maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2019. Ia mengaku terinspirasi oleh kemenangan Mahathir di Malaysia, padahal usia Mahathir sudah menginjak 92 tahun. “Mbah Amien Rais ini walaupun sudah tua enggak apa-apa. Begitu Mahathir jadi, saya jadi remaja lagi sekarang,” kata Amien Rais akhir pekan kemarin.

Baca juga: Amien Rais Bicara Soal Jihad Fisik di Pilpres 2019

Akan tetapi di luar masalah usia, menurut Qodari, Amien Rais menghadapi kondisi yang berbeda dibandingkan Mahathir. Dia mengatakan Mahathir pernah menjabat sebagai perdana menteri sebelumnya. Dan menurut Qodari, Mahathir terbilang berhasil memimpin Malaysia dalam jangka waktu panjang.

Sementara, kata dia, Amien Rais belum punya pengalaman memimpin sebuah pemerintahan. Amien, kata dia, baru teruji sebagai Ketua MPR. “Kalau Pak Mahathir enggak pernah pimpin Malaysia dan enggak sukses, saya pikir belum tentu dia menang,” kata Qodari.

Advertising
Advertising

Baca juga: Kata Novel Bamukmin Pertemuan Amien Rais-Prabowo Tak Disengaja

Selain itu, menurut Qodari, kemenangan Mahathir juga dipengaruhi oleh dugaan kasus korupsi yang dilakukan calon perdana menteri inkumben Najib Razak. Seperti diketahui, penegak hukum Malaysia tengah menyelidiki Najib dalam skandal korupsi, salah satunya dugaan korupsi di perusahaan milik negara, 1Malaysia Development Berhard (1MDB).

Sementara di Indonesia, kata Qodari, belum ada kasus korupsi yang menjerat calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi yang membuat popularitasnya turun. “Kalau Najib enggak pernah terkena skandal korupsi mungkin saja Mahathir enggak menang,” kata dia.

Baca juga: PAN: Lebih Dari Satu Orang Utusan Jokowi Hubungi Amien Rais

FRISKI RIANA

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

6 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

7 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat

21 hari lalu

Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat

Pendiri sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais dikabarkan meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

25 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

40 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

56 hari lalu

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya