Kata Pengamat Terorisme Soal Menristekdikti Data Medsos Mahasiswa

Senin, 11 Juni 2018 14:09 WIB

Mahasiswa Universitas Udayana meneriakkan yel-yel dalam aksi Kita Indonesia di depan kampusnya di Denpasar, 9 Mei 2017. Aksi tersebut untuk menolak organisasi massa berpaham radikalisme yang bertentangan dengan Pancasila sehingga berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat terorisme Harits Abu Ulya menilai rencana Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir untuk mendaftar semua nomor ponsel dan akun media sosial mahasiswa dan dosen dalam rangka pencegahan penyebaran radikalisme di kampus sebagai usulan tak bermutu.

"Itu usulan yg sangat tidak bermutu, bahkan menggelikan," kata Harits dalam siaran tertulisnya pada Senin, 11 Juni 2018.

Menristekdikti Mohamad Nasir sebelumnya akan meminta rektor di seluruh perguruan tinggi untuk mendata nomor handphone dan media sosial mahasiswa hingga dosen dalam rangka mencegah radikalisme di kampus. Menurut dia, media sosial perlu diawasi karena rentan disalahgunakan.

Baca: Universitas Indonesia Bicara Soal Mahasiswa Laporkan Media Sosial

Untuk menyiapkan berbagai langkah mengantisipasi paparan paham radikal di kampus, Nasir juga segera memanggil seluruh rektor di perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk membahas hal tersebut. Pemerintah juga sudah menyiapkan kurikulum dan secara teknis, akan dilakukan langkah-langkah pengawasan.

Advertising
Advertising

Harits mengatakan bahwa usulan tersebut bersifat emosional dan tak rasional untuk dunia kampus. Menurut dia, usulan tersebut beresiko ditentang ramai-ramai dan hanya akan memperburuk wajah rezim Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Jangan setengah hati kalau mau cacat nalar dalam mengelola dunia kaum intelektual," ujarnya.

Baca: Kemenkominfo Belum Terima Permintaan Awasi Medsos Mahasiswa

Menurut Harits, dampak yang bisa terjadi dengan adanya usulan tersebut, di antaranya beban terhadap APBN karena bisa saja ada penambahan anggaran untuk kontra radikalisasi yang diajukan Menristekdikti dan Menteri Komunikasi dan Informatika. Bahkan, kata Harits, bisa saja setiap kampus perlu diusulkan adanya fakultas khusus untuk menderadikalisasi para mahasiswa dan dosen yang terpapar radikalisme.

Selain itu, dampak usulan tersebut bisa saja melahirkan kebijakan dengan membuat persyaratan bagi calon mahasiswa baru agar lulus dan punya sertifikat bebas terpapar radikalisme untuk masuk perguruan tinggi. Ia juga membayangkan Menristekdikti nantinya bisa menggandeng Badan Intelijen Negara atau Badan Nasional Penanggulangan Terorisme untuk membuat desk cyber agar memonitor 24 jam semua konten komunikasi dari para mahasiswa dan dosen.

"Intinya, silakan saja dengan kewenangan yang ada untuk melahirkan keputusan apa saja. Tapi jangan lupa semua resikonya ke depan juga harus berani tanggung dunia akhirat," kata Harits.

Baca: Universitas Paramadina Usulkan Alternatif Mencegah Radikalisme

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

7 jam lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

1 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

2 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

3 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

3 hari lalu

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

6 hari lalu

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

8 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

8 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya