Kemenkominfo Belum Terima Permintaan Awasi Medsos Mahasiswa

Sabtu, 9 Juni 2018 15:30 WIB

Menkominfo Rudiantara menyampaikan keterangan terkait registrasi dan pengamanan data konsumen telko pada rapat kerja dengan Komisi I di Jakarta, 19 Maret 2018. Menkominfo menanggapi adanya isu kebocoran data pelanggan dalam proses registrasi kartu SIM prabayar dengan NIK dan KK. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara belum menerima permintaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi untuk mendata media sosial mahasiswa dalam rangka mencegah radikalisme di kampus.

Rudiantara menyatakan siap membantu jika permintaan itu datang. Namun dia belum mengetahui seperti apa mekanisme yang akan diterapkan nanti. "Saya belum tahu mekanisme nanti. Akunnya yang mana. Kan saya bukan civitas akademika langsung," kata dia di Istana Wakil Presiden pada Jumat, 8 Juni 2018.

Baca: Cegah Radikalisme, Mahasiswa Wajib Lapor Akun Medsos ke Kampus

Menurut Rudiantara, mekanismenya akan dibahas dengan Kemenristekdikti sebagai pemilik kebijakan. Peran Kominfo nantinya, kata dia, hanya pendukung pelaksanaan pemantauan media sosial. "Secara teknis sih tidak jauh beda dengan apa yang dipantau polisi," ujarnya.

Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir sebelumnya menyampaikan rencana untuk memantau media sosial mahasiswa untuk mencegah perkembangan paham radikal di perguruan tinggi. Ia menilai upaya ini penting lantaran masih ada mahasiswa yang memperoleh pengetahuan soal radikalisme dari media sosial.

Advertising
Advertising

Baca: BNPT Diminta Jelaskan Metodologi Kampus Terpapar Radikalisme

Nasir mengatakan mahasiswa yang terindikasi terpapar radikalisme lewat media sosialnya akan ditindak pihak kampus. Mereka akan dibina kembali ke asas Pancasila.

Karena itu, Nasir berencana mengumpulkan rektor perguruan tinggi negeri dan Direktur Lembaga Kopertis untuk menangani penyebaran radikalisme di kampus. Pertemuan itu akan digelar pada 25 Juni 2018.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan sejumlah perguruan tinggi negeri terpapar radikalisme. Lima kampus di antaranya adalah Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institus Pertanian Bogor, dan Universitas Diponegoro.

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

1 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

2 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

2 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

3 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

3 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

3 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

4 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

4 hari lalu

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.

Baca Selengkapnya