HNW: Islam Justru Korban Teroris Terbesar Sepanjang Sejarah

Jumat, 8 Juni 2018 10:26 WIB

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berceramah di acara Kajian Ramadan UNY 1439 H di Masjid Al-Mujahidin Kampus Universitas Negeri Yogyakarta, Kamis sore, 7 Juni 2018.

INFO MPR - Tuduhan terorisme atau radikalisme terhadap agama Islam tidak perlu dihadapi dengan sikap reaktif dan main hakim sendiri. Kalau perlu yang menuduh diajak berdiskusi, dipaparkan fakta dan data-data bahwa umat Islam itu bukan teroris, dan dijelaskan bahwa Islam bukan seperti yang mereka katakan.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dalam ceramahnya pada acara Kajian Ramadan UNY 1439 H di Masjid Al-Mujahidin Kampus Universitas Negeri Yogyakarta, Kamis sore, 7 Juni 2018. Hadir dalam acara itu Rektor UNY Prof Dr Sutrisna Wibawa, M Pd dan jamaah masjid Al-Mujahidin.

Hidayat Nur Wahid menyatakan hal itu menjawab keprihatinan seorang jamaah muslimah bahwa dari banyak agama di Indonesia, hanya Islam yang sering dituduh teroris. Contohnya, memakai cadar saja sudah diindikasi terorisme.

Bukan hanya cadar, tapi orang berjenggot panjang, meneriakkan Allahu Akbar, dan menyatakan solidaritas terhadap Palestina juga dituduh sebagai tanda terorisme atau radikalisme. “Simbol-simbol itu tidak ada kaitannya dengan terorisme," ujar Hidayat.

Cadar misalnya, dituduh terorisme karena ada pelaku teror memakai cadar. Padahal istri seorang anggota polisi di Polda Riau yang menjadi korban teror beberapa waktu lalu, ternyata juga bercadar. Kemudian soal jenggot panjang, ada Kiai Agus Salim, seorang pejuang dan pendiri bangsa juga berjenggot. “Apakah Agus Salim termasuk terorisme, tentu saja tidak,” katanya.

Contoh lainnya soal solidaritas Palestina. Justru Presiden RI Bung Karno yang pertama kali menunjukkan solidaritas terhadap rakyat dan bangsa Palestina. Buktinya BK menolak Israel menjadi peserta KTT Asia Afrika di Bandung, 1955, dengan alasan Israel menjajah Palestina. “Selama Israel menjajah Palestina maka selama itu pula Indonesia tak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel."

Dijelaskan Hidayat, Bung Karno juga pernah melarang tim sepakbola Indonesia bertanding dengan kesebelasan Israel dengan alasan yang sama. Bung Karno memegang prinsip lebih baik tidak ikut Piala Dunia daripada bertanding dengan Israel. Jadi, tidak ada alasan menyebut solidaritas terhadap Palestina sebagai tanda radikalisme atau terorisme.

“Kalau mau jujur pelaku teror terbesar di dunia itu bukan karena agama dan bukan pula pengikut agama,” ungkap Hidayat Nur Wahid. Dia menunjuk contoh peristiwa yang terjadi di berbagai tempat dunia, seperti Perang Dunia I dan II di mana jutaan orang meninggal dunia, termasuk juga kudeta yang dilakukan komunis.

“Teror tidak mendatangkan keuntungan bagi agama apa pun. Kalau mau jujur, justru umat Islam-lah yang menjadi korban teror terbesar sepanjang sejarah,” ungkap Hidayat.

Oleh karena itu, menurut Hidayat, tuduhan terhadap Islam sebagai radikalisme atau terorisme tak perlu ditanggapi dengan melakukan penghakiman jalanan. “Tapi kita perlu mengajak mereka berdiskusi, kita ajukan fakta atau data bahwa Islam bukan teroris, bukan radikalis, dan Islam tidak seperti mereka bayangkan.”(*)

Berita terkait

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

4 hari lalu

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

Kader SOKSI siap membantu menyukseskan jalannya pemerintahan Prabowo - Gibran agar bisa mewujudkan amanah konstitusi.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

4 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

4 hari lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

8 hari lalu

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa mempererat tali silaturahmi untuk mengukuhkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa saat menghadiri halal bihalal PKS.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

9 hari lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

9 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

11 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

11 hari lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

12 hari lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

12 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya