Pengamat: Jokowi Perlu Mengelola Selisih Suara di Jawa Barat

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 7 Juni 2018 19:12 WIB

Presiden Joko Widodo mengunjungi Pondok Pesantren Darul Ma'arif, Indramayu, pada Kamis, 7 Juni 2018. Dia menyebut pondok ini sebagai pondok pesantren tercantik dan terbersih. Foto: Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Dua lembaga survei, Charta Polilika dan Indikator Politik Indonesia, yang kemarin baru saja merilis hasil survei, menempatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden 2019-2024 di posisi teratas untuk wilayah Jawa Barat. Namun, Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengingatkan, kubu Jokowi jangan terlalu cepat puas dengan hasil-hasil survei tersebut. Sebab, kubu penantang belum bermanuver.

“Jokowi masih tetap perlu mengelola selisih suara terus menerus. Masih riskan,” ujar Ray Rangkuti saat dihubungi Tempo pada Kamis, 7 Juni 2018.

Baca juga: Survei: Jokowi Harus Waspada, Tingkat Kepuasan Publik Menurun

Adapun hasil Survei Indikator menunjukkan, jika saat ini publik harus memilih antara Jokowi dan Prabowo, sekitar 50 persen dukungan jatuh kepada Jokowi. Sementara Prabowo memperoleh 39 persen dan 11 persen lainnya tidak tahu dan tidak menjawab.

Sedangkan survei Charta Politika menunjukkan Jokowi meraih suara 38,8 persen dan Prabowo 30,2 persen. Calon lainnya, seperti Gatot Nurmantyo meraih 2 persen, Anies Bawedan 1,1 persen, Hary Tanoesoedibjo 0,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 0,6 persen, dan Ridwan Kamil 0,3 persen.

Advertising
Advertising

Baca juga: Median: Mayoritas Masyarakat Ingin Ganti Jokowi di Pilpres 2019

Padahal, Provinsi Jawa Barat diketahui sebagai lumbung suara Prabowo pada Pemilihan Presiden 2014. Ray Rangkuti menilai, hal tersebut terjadi karena dua faktor. Pertama, faktor pencapaian-pencapaian pembangunan di era Jokowi sedikit banyak mempengaruhi pandangan dan penilaian publik terhadap elektabilitas Jokowi. “Berbagai capaian itu memberi efek yang dapat mengubah pandangan masyarakat. Efeknya, elektabilitas Jokowi meningkat di kantong-kantong Prabowo,” ujar Rangkuti.

Kedua, ujarnya, langkah penantangnya yang belum terkonsolidasi sampai sekarang adalah bagian dari sebab merajalelanya terobosan elektabilitas Jokowi di Jawa Barat. “Pesaingnya terlambat melakukan konsolodasi. Selain itu, tidak ada isu khusus yang digarap penantang Jokowi untuk mempertahankan dominaai mereka di Jabar sementara Jokowi sangat rajin melakukan silaturahmi ke basis santri melalui pesantren-pesantren yang dikunjunginya,” ujarnya.

Baca juga: Kata PDIP Soal Survei yang Menangkan Pasangan Jokowi-AHY

Sementara Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Ace Hasan Syadzily optimistis Jokowi akan menang telak di Jawa Barat dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Partai pendukung Jokowi ini optimis dengan berbagai survei yang menempatkan elektabilitas Jokowi nomor wahid di Jawa Barat.

Keyakinan itu bertambah, kata Ace, dengan survei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi di Jawa Barat sebesar 60 persen. Apalagi, ujar Ace, dua pasangan calon kepala daerah di Jawa Barat, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, masih menempati elektabilitas teratas. Kedua pasangan itu diketahui diusung partai koalisi pendukung Jokowi. "Sudah terlihat sebagian besar partai pendukung dua pasangan ini sudah menyatakan akan mendukung Pak Jokowi di pilpres 2019. Jadi, menurut saya, Pak Jokowi sudah final. Insya Allah pada pilpres 2019, Jokowi menang di Jawa Barat," ujar Ace saat ditemui di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Juni 2018.

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

3 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

14 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

14 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

16 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

19 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

20 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

23 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya