Forum Rektor Siap Bahas Pencegahan Radikalisme di Kampus

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Kamis, 7 Juni 2018 11:04 WIB

Ketua Forum Bela Negara Universitas Indonesia (Bara UI) Iriani Sophiaan membacakan deklarasi antiradikaslisme di Gedung Rektorat UI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin, 10 Juli 2017. (Tempo/Sinthia)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Forum Rektor Indonesia Dwia Aries Tina Pulubuhu menyatakan siap bersama-sama dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir membahas masalah radikalisme di dalam kampus. Menristedkti akan mengumpulkan semua rektor perguruan tinggi negeri se-Indonesia untuk membahas hal tersebut pada 25 Juni 2018 mendatang.

“Saya sangat setuju dengan upaya Menristekdikti. Untuk melawan radikalisme kampus, kami memang harus aktif dalam beraksi. Menyatakan sikap menolak radikalisme saja belum cukup,” ujar Dwia saat dihubungi Tempo pada Kamis, 7 Juni 2018.

Baca: BNPT Sebut Ada Rektor yang Terindikasi ISIS

Menurut Rektor Universitas Hasanuddin Makassar ini, peristiwa penggeledahan tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror di Gelanggang Mahasiswa Universitas Riau pada Sabtu pekan lalu, membuat pihaknya merasa kecolongan. Penggeledahan itu berujung pada penangkapan tiga terduga teroris di gelanggang mahasiswa. “Dengan fakta yang terjadi di UNRI, kami seakan merasa kecolongan. Rupanya radikalisme bisa menyusup di kampus dengan memanfaatkan otoritas kebebasan,” ujar Dwia.

Untuk itu, ujarnya, saat ini segenap populasi kampus harus siaga ‘pasang badan’ menangkal radikalisme di sekitar kampus. “Perlu aksi penguatan kembali ideologi Pancasila bagi populasi kampus,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Seperti dikutip dari majalah Tempo edisi 28 Mei-3 Juni 2018 yang berjudul "Paham Radikal di Kampus Kita", Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mensinyalir semua perguruan tinggi di Jawa dan Sulawesi terpapar paham radikalisme berbasis agama, walaupun kadar paparan radikalisme masing-masing kampus berbeda

Temuan BNPT ini sejalan dengan survei Badan Intelijen Negara yang dirilis April lalu. Dari 20 perguruan tinggi yang disurvei di 15 provinsi selama 2017, sebanyak 39 persen mahasiswa antidemokrasi dan tak setuju Pancasila menjadi dasar negara Indonesia.

Baca: UGM Antisipasi Teroris Masuk Kampus

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan BNPT Brigadir Jenderal Hamli, data itu merupakan akumulasi masuknya paham radikalisme ke kampus sejak 30 tahun lalu. Selain Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan UIN Alauddin, kampus yang paling parah paparan radikalismenya adalah Institut Pertanian Bogor (IPB). Kampus negeri ini merupakan rumah lahir Hizbut Tahrir Indonesia pada 1982.

Untuk itu, Nasir mengatakan, dia sudah datang langsung ke IPB dan meminta data terkait dengan radikalisme tersebut. Namun ia menyebut belum mendapatkan hasil. "Jadi itu masih indikasi. Makanya nanti tanggal 25 saya panggil semua rektor," ujar Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin.

Berita terkait

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

20 hari lalu

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

Ayah remaja yang ditangkap karena menikam seorang uskup di Sydney tidak melihat tanda-tanda radikalisme pada putranya.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Tangkal Gerakan Radikalisme

8 Februari 2024

Bamsoet Ajak Tangkal Gerakan Radikalisme

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo mengapresiasi kesolidan kader Pemuda Pancasila di berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Klaim Banyak yang Membela Presiden

6 Februari 2024

Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Klaim Banyak yang Membela Presiden

TKN Prabowo-Gibran mengklaim banyak sivitas akademika yang membela Jokowi. Muzani menyebut salah satunya adalah Forum Rektor.

Baca Selengkapnya

Forum Rektor Sampaikan Unek-unek kepada Jokowi, Singgung Program Kampus Merdeka

18 Januari 2024

Forum Rektor Sampaikan Unek-unek kepada Jokowi, Singgung Program Kampus Merdeka

Ketua Forum Rektor Indonesia Mohammad Nasih mengatakan implementasi Kampus Merdeka saat ini masih kurang optimal. Saat ini, ada sejumlah persoalan yang muncul karena ada banyak hal yang menghantui perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketua Forum Rektor 2023-2024, Rektor Unesa Siap Laksanakan Arahan Presiden

16 Januari 2024

Jadi Ketua Forum Rektor 2023-2024, Rektor Unesa Siap Laksanakan Arahan Presiden

Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Nurhasan terpilih sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) periode 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Jokowi Saat Kunjungi Kampus di AS: Mahasiswa Indonesia Cuma 5, Terbanyak Cina

15 Januari 2024

Cerita Jokowi Saat Kunjungi Kampus di AS: Mahasiswa Indonesia Cuma 5, Terbanyak Cina

Menurut Jokowi, SDM yang berkualitas merupakan potensi terpenting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Baca Selengkapnya

Jumlah Lulusan Pascasarjana Indonesia Kalah dengan Vietnam, Jokowi Ingin Penerima Beasiswa LPDP Naik 5 Kali Lipat

15 Januari 2024

Jumlah Lulusan Pascasarjana Indonesia Kalah dengan Vietnam, Jokowi Ingin Penerima Beasiswa LPDP Naik 5 Kali Lipat

Jokowi menyatakan hal itu untuk mengejar ketertinggalan rasio jumlah lulusan pascasarjana di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kaget Jumlah Lulusan S2 dan S3 di Indonesia di Bawah Satu Persen Populasi Produktif

15 Januari 2024

Jokowi Kaget Jumlah Lulusan S2 dan S3 di Indonesia di Bawah Satu Persen Populasi Produktif

Jokowi mengaku kaget saat mengetahui jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Nilai Gerakan Radikalisme karena Merasa Ada Ketidakadilan

14 Januari 2024

Mahfud Md Nilai Gerakan Radikalisme karena Merasa Ada Ketidakadilan

"Karenanya, mari membangun keadilan, menegakkan hukum dengan baik. Ini pintu kemajuan ekonomi dan pemerataan," kata Mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Atasi Terorisme dan Radikalisme, Prabowo Sebut Perlu Percepatan Transformasi Pembangunan

24 November 2023

Atasi Terorisme dan Radikalisme, Prabowo Sebut Perlu Percepatan Transformasi Pembangunan

Prabowo mengatakan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme tumbuh subur saat rakyat putus asa dan kehilangan harapan mengenai masa depan.

Baca Selengkapnya