Wartawan Radar Papua Dianiaya saat Meliput Kebakaran di Manokwari

Rabu, 6 Juni 2018 10:46 WIB

Novrianto Terok, wartawan Koran Radar Papua (jawa pos group) di Manokwari, dianiaya oknum kelompok warga saat lakukan tugas peliputan. (foto dok pribadi) - Istimewa

TEMPO.CO, Manokwari - Wartawan koran Radar Papua, Novrianto Terok, menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan yang diduga dilakukan sekelompok orang tak dikenal di sekitar lokasi SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar) Sanggeng, Manokwari, Papua Barat. Peristiwa itu terjadi saat Novri menjalankan tugas peliputan insiden terbakarnya satu unit sepeda motor di areal SPBU Sangeh, Selasa siang, 5 Juni 2018, sekitar pukul 14.15 WIT.

Novri menuturkan kejadian yang dialaminya. "Sebelum kejadian pemukulan, saya dari arah traffic light Bank Mandiri. Persis ke arah yang saya tuju, tepatnya di areal SPBU, ada kepulan asap tebal," ujarnya.

Baca juga: Polres Mimika: 8 Polisi Jadi Tersangka Penganiaya Wartawan

Sebagai seorang wartawan, Novri kemudian bergerak mencari informasi dan melihat langsug apa yang sedang terjadi. Saat di areal sekitar SPBU, ia melihat sejumlah warga berusaha menyeret sepeda motor yang terbakar keluar dari area tersebut hingga bagian tengah jalan.

Novri lalu memotret peristiwa itu dengan handphonenya. Ketika itulah, tiba-tiba dia dipukul dari belakang. Setelah pemukulan itu, dia mundur. Namun, ia tetap dikejar dan dihakimi oleh beberapa orang yang tidak dia kenal.

Ia merasa beruntung. Sebab, pada saat itu, dia ditolong seorang pengendara sepeda motor dan disarankan langsung mengadukan penganiayaan yang dialaminya. Ketika itu, wajah korban berlumuran darah akibat pemukulan.

Baca juga: 4 Polisi Banyumas Jadi Tersangka Penganiayaan Wartawan Metro TV

Advertising
Advertising

Novri mengadukan peristiwa yang dialaminya itu ke Kepolisian Sektor Kota Manokwari. Ia membwa sejumlah bukti, di antaranya, hasil visum medis yang menunjukkan adanya luka bekas aniaya dari lebih dari satu pelaku.

Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Papua Barat Chanry Andrew Suripatty menyesalkan dan mengecam terjadinya tindak kekerasan terhadap wartawan, seperti yang dialami Novri. "Saya sangat sesalkan dan mengecam keras tindakan sekelompok oknum warga tersebut. Ini harus diproses hukum. Apa pun alasannya, tindakan kekerasan terhadap pekerja pers yang sedang melakukan kerja jurnalistik tidak dibenarkan," ujar Andrew dalam siaran pers kepada wartawan di Manokwari.

Kata Andrew, IJTI akan mengawal proses hukum yang menimpa Novri. Pihaknya juga akan mengumpulkan informasi dari Novri, melaporkan kejadian ini ke Satuan Tugas Antikekerasan Dewan Pers. "Lapor ke Satgas antikekerasan di Dewan Pers sebagai langkah untuk dilakukan advokasi dan penyelidikan atas tindakan tersebut," ujarnya.

IJTI menilai ada dua peristiwa hukum yang terjadi di balik penganiayaan Novri, yaitu pemukulan dan tindakan menghalang-halangi kerja pers sesuai Pasal 18 ayat 1 UU Pers," tuturnya. IJTI juga meminta aparat kepolisian bersikap tegas menindak siapa pun masyarakat sipil dan non-sipil yang mengancam dan melakukan tindak kekerasan kepada wartawan.

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

6 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

23 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

3 hari lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya