Demokrat: Cium Tangan Gatot Nurmantyo ke SBY Bukan Simbol Merapat

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 5 Juni 2018 21:07 WIB

Relawan Selendang Putih Nusantara resmi mendeklarasikan Gatot Nurmantyo menjadi Calon Presiden. Deklarasi dilakukan dengan seremoni pengalungan selendang putih di Menara Kompas, Jakarta. 23 April 2018. Dok. Relawan Selendang Putih Nusantara

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat membantah jika mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo merapat ke partai tersebut. Rumor merapatnya Gatot Nurmantyo muncul setelah beredar foto mantan KSAD itu mencium tangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Enggak, itu hanya menampilkan hubungan emosional antara junior dengan seniornya," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarifuddin Hasan saat dihubungi Tempo pada Selasa, 5 Juni 2018.

Baca juga: PAN dan Demokrat Hitung Peluang Gatot Nurmantyo di Pilpres 2019

Koordinator relawan Selendang Putih Nusantara Rama Yumatha mengatakan hal yang sama, momen tersebut, ujarnya, hanya hal biasa yang terjadi antara senior dan junior dalam acara buka puasa bersama di kediaman Chairil Tanjung. "Waktu zaman Pak SBY menjadi presiden, Pak Gatot kan dijadikan Kepala Staf Angkatan Darat. Jadi wajar saja kalau ketemu cium tangan," ujar Rama saat dihubungi terpisah.

Kendati demikian, Syarifuddin Hasan tak menampik jika partainya sudah mulai membahas peluang Gatot Nurmantyo dalam pemilihan presiden. “Secara internal pembahasannya ada di pengurus-pengurus partai,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 4 Juni 2018.

Advertising
Advertising

Baca juga: Gatot Nurmantyo Bicara Soal Pilpres Saat Buka Bersama Ketum PAN

Syarif menuturkan Gatot Nurmantyo dan sejumlah nama lain masuk radar pembahasan di internal partai. Menurut dia, pembicaraan terhadap peluang Gatot masih berlangsung di antara kader, tapi belum sampai pada pembahasan formal di tingkat majelis tinggi Partai Demokrat. Meski begitu, Syarif menyebutkan Gatot menyatakan keinginannya maju dalam pemilihan presiden.

Baca juga: Survei Indo Barometer: Gatot Nurmantyo Calon Wapres Terkuat

Adapun Gatot Nurmantyo mengaku bakal terus menjalin komunikasi dengan partai-partai. Gatot meyakini masih ada peluang maju dalam pilpres 2019. “Situasi bisa berubah karena politik, yang tidak mungkin bisa jadi mungkin,” ujarnya.

Gatot Nurmantyo terus bermanuver meraih simpati publik. Manuver yang dilakukan Gatot tampak dari sejumlah kunjungan ke pondok pesantren. Tak hanya itu, pada momen Ramadan tahun ini, Gatot juga menemui para petinggi partai politik. Pada 8 Maret 2018, misalnya, Gatot menemui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di ruang kerjanya di gedung DPR. Yang teranyar, Gatot mencium tangan Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara buka bersama di kediaman pengusaha Chairul Tanjung, Sabtu pekan lalu.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

11 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

13 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

16 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

17 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

1 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

3 hari lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

4 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

7 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya