Fadli Zon: Koalisi Keumatan Hanya Persoalan Nama

Selasa, 5 Juni 2018 12:50 WIB

Ketua Badan Komunikasi Gerindra Fadli Zon (kiri) dan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra Hashim Djojohadikusumo memberikan keterangan kepada media disela acara Temu Koordinasi pengurus Badan Komunikasi Gerindra di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta, 20 Maret 2018. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut tak ingin berpolemik ihwa kemunculan Koalisi Keumatan menjelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Menurut dia, keberadaan koalisi yang diusulkan oleh petinggi Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab hanya persoalan penamaan.

Penamaan itu pun, kata dia, tidak mengganggu rencana koalisi Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN). "Sejauh ini kan Gerindra, PAN, dan PKS sudah banyak membangun koalisi. Jadi kalau mau diberi nama koalisi keumatan, sah-sah saja karena koalisi ini memang untuk umat rakyat," ujar Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 5 Juni 2018.

Baca: Gatot Nurmantyo Bermanuver, Gerindra: Kami Tidak Gentar

Sebelumnya, Rizieq Shihab menyarankan Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Bulan Bintang membentuk koalisi keumatan. Saran tersebut disampaikan Rizieq saat Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengunjunginya seusai ibadah umrah di Mekah pada 2 Juni 2018.

Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo mengatakan pertemuan berlangsung di rumah Rizieq, yang berjarak 15 menit perjalanan mobil dari Masjidil Haram. Pertemuan itu berlangsung dua jam. Menurut Drajad, pertemuan antara Prabowo, Amien, dan Rizieq berlangsung tertutup. "Ada beberapa hal lain yang disepakati, tapi, mohon maaf, masih belum saatnya disampaikan," tuturnya.

Advertising
Advertising

Baca: Gerindra: Komunikasi dengan Demokrat Setelah PAN dan PKS Solid

Meski begitu, Drajad mengatakan mereka bertiga bersepakat bahwa umat Islam dan semua komponen masyarakat Indonesia perlu lebih intensif bersilaturahmi. "Perlu merapatkan barisan, karena pemilu legislatif dan pilpres 2019 nanti adalah pilpres yang sangat menentukan masa depan Indonesia," ucap Drajad, Ahad kemarin.

Fadli Zon menjelaskan, Partai Gerindra masih melakukan komunikasi dengan berbagai partai menjelang pilpres 2019. Jika nanti Koalisi Keumatan terbentuk, ujar dia, dia meyakini calon presiden yang diusung koalisi ini adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. "Kalau melihat survei, dua top teratas kan masih petahana dan Pak Prabowo," tuturnya.

Berita terkait

Gerindra Sebut Mesin Partai Kerja untuk Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng

51 menit lalu

Gerindra Sebut Mesin Partai Kerja untuk Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng

Ketua Gerindra Provinsi Jawa Tengah, Sudaryono, menyatakan bahwa sikap partainya jelas mendukung Calon Gubernur Ahmad Luthfi dari awal hingga sekarang.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ekonom UGM Sebut Pergantian Direksi Pertamina Diisi Politikus Membuka Peluang Korupsi

3 jam lalu

Pengamat Ekonom UGM Sebut Pergantian Direksi Pertamina Diisi Politikus Membuka Peluang Korupsi

Penempatan orang partai di posisi penting sebagai direktur utama dan komisaris utama Pertamina akan menimbulkan konflik kepentingan.

Baca Selengkapnya

Iwan Bule Komisaris Utama Pertamina, Mantan Ketua PSSI dan Penjabat Sementara Gubernur Jawa Barat

5 jam lalu

Iwan Bule Komisaris Utama Pertamina, Mantan Ketua PSSI dan Penjabat Sementara Gubernur Jawa Barat

Mochamad Iriawan atau Iwan Bule diangkat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero)

Baca Selengkapnya

Prabowo Menemui SBY di Cikeas dan Jokowi di Solo, Bahas Wantimpres?

5 jam lalu

Prabowo Menemui SBY di Cikeas dan Jokowi di Solo, Bahas Wantimpres?

Prabowo menemui SBY pada Senin malam, 4 November 2024. Sehari sebelumnya, Prabowo menemui Jokowi di Solo.

Baca Selengkapnya

Terkini: AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 KK Nelayan di Jakarta Utara, Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Jadi Dirut Pertamina

8 jam lalu

Terkini: AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 KK Nelayan di Jakarta Utara, Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Jadi Dirut Pertamina

Menko Infrastruktur AHY mengatakan pembangunan proyek tanggul laut di Kalibaru upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

Ini Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Ditunjuk Jadi Dirut Pertamina

12 jam lalu

Ini Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Ditunjuk Jadi Dirut Pertamina

Simon Aloysius Mantiri merupakan anggota Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Menteri Fadli Zon Harapkan Dana Indonesiana Lebih Besar

22 jam lalu

Menteri Fadli Zon Harapkan Dana Indonesiana Lebih Besar

Fadli Zon berharap, dana Indonesiana bisa diakses tidak hanya oleh komunitas tari, tapi juga film, musik, dan berbagai bentuk ekspresi budaya lainnya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Dirut dan Komut Pertamina Dijabat Kader Gerindra, Erick Thohir Buka Suara Alasan Dicopotnya Nicke Widyawati

1 hari lalu

Terkini: Dirut dan Komut Pertamina Dijabat Kader Gerindra, Erick Thohir Buka Suara Alasan Dicopotnya Nicke Widyawati

Pemerintah merombak direksi dan komisaris PT Pertamina (Persero) dengan menempatkan petinggi Partai Gerindra sebagai dirut dan komut.

Baca Selengkapnya

Gaya Prabowo dan Jokowi Berkali Tunjukkan Diplomasi Meja Makan, Kenapa?

1 hari lalu

Gaya Prabowo dan Jokowi Berkali Tunjukkan Diplomasi Meja Makan, Kenapa?

Prabowo dan Jokowi mengobrol sambil santap malam di Angkringan Omah Semar di Solo. Berikut sederet agenda diplomasi meja makan Jokowi-Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ragam Respons soal Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Solo

1 hari lalu

Ragam Respons soal Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Solo

Prabowo dan Jokowi enggan mengungkapkan secara gamblang soal isi pertemuannya di Solo pada Ahad malam.

Baca Selengkapnya