TEMPO Interaktif, Jakarta:Ribuan orang dari berbagai daerah di sekitar kota Solo berebut gunungan dalam acara Grebeg Syawal hari ini. Inilah tradisi tahunan yang digelar Kraton Kasunanan Surakarta saban bulan Syawal. Para warga mempercayai serpihan gunungan yang terbuat dari berbagai macam makanan kue tersebut akan mendatangkan berkah. Masyarakat pun sudah banyak yang menunggu sejak usai salat Idul Fitri, padahal prosesi baru dimulai menjelang tengah hari. "Setiap tahun saya selalu ikut Grebeg Syawal di kraton," kata Sumanto, warga Karanganyar. Gunungan itu terdiri dari Gunungan jaler dan estri. Gunungan jaler dibuat dari sayur mayur sedangkan gunungan estri terbuat dari kue rengginang. Gunungan estri sudah mulai diperebutkan di halaman kraton, sementara gunungan jaler menjadi rebutan warga di halaman Masjid Agung, tempat didoakannya gunungan tersebut. Sebagian masyarakat Jawa masih mempercayai jika mereka berhasil memperoleh bagian dari gunungan tersebut, akan mendapatkan berkah dan terlepas dari berbagai penyakit serta gangguan kehidupan. Anak-anak dan perempuan yang tidak mampu berebut pun cukup puas memunguti remah-remah sisa gungan yang tercecer. Menurut salah seorang kerabat kraton, KP Satryo Hadinagoro, gunungan tersebut merupakan simbol syukur raja dan kawulanya atas keberhasilan menempuh puasa selama satu bulan penuh. Imron Rosyid