Kalla Kunjungi Megawati Sukarnoputri

Reporter

Editor

Sabtu, 13 Oktober 2007 14:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi rumah mantan presiden Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, siang hari ini. Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla tiba di kediaman Megawati sekitar pukul 13.00 WIB. Kedatangan Kalla ini disambut tepuk tangan meriah dan sorakan "Hidup Jusuf Kalla!" dan "Hidup Mega-Jusuf!" dari sejumlah massa yang ada di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan itu. Kalla meninggalkan rumah Megawati sekitar 15 menit kemudian diantar suami Megawati, Taufik Kiemas, dan Sekretaris Jenderal PDI-P, Pramono Anung sampai ke mobil. Anung mengatakan kedatangan Kalla sebatas silaturahmi hari raya Idul Fitri. Ia juga mengatakan kedatangan tersebut sangat mendadak dan atas inisiatif Kalla. "Juga untuk mempererat hubungan Golkar dan PDIP, tapi bukan untuk koalisi calon presiden dan wakil presiden, kita belum sampai ke situ," katanya. Selain Kalla, beberapa pejabat negara juga mengunjungi Megawati. Antara lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, dan Menteri Koordinator Perekonomian Budiono. Selain itu juga tampak Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dan Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn.) Ryamizad Ryacudu. Budi Saiful Haris

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

3 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

15 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

16 hari lalu

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

18 hari lalu

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

18 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

18 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

18 hari lalu

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.

Baca Selengkapnya