Kata Jusuf Kalla Soal Gaji Dewan Pengarah BPIP

Rabu, 30 Mei 2018 16:06 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbuka puasa bersama pengurus Dewan Masjid Indonesia (MDI) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 25 Mei 2018. Foto: Biro Pers Wakil Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara mengenai gaji dan tunjangan Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang menuai kontroversi. Ia menjelaskan alasan para pejabat tersebut mendapat bayaran fantastis.

JK mengatakan Dewan Pengarah BPIP dibayar untuk melakukan pekerjaan pemikiran, bukan sekadar pekerjaan fisik. Selain itu, jabatan itu diduduki negarawan senior yang dihormati. "Jadi jangan dibenturkan dengan gaji," ujarnya di kantor Wapres pada Rabu, 30 Mei 2018.

Baca: Pakar Hukum: Perpres Soal Gaji BPIP Hanya Bisa Dicabut Presiden

Presiden Joko Widodo sebelumnya meneken Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2018 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Lainnya bagi Pimpinan, Pejabat, dan Pegawai BPIP. Perpres yang diunduh dari situs Kementerian Sekretariat Negara, setneg.go.id, itu memuat gaji Ketua Dewan Pengarah sebesar Rp 112.548.000. Lalu gaji anggota Dewan Pengarah yang berjumlah delapan orang masing-masing Rp 100.811.000. Adapun gaji Kepala BPIP sebesar Rp 76.500.00 per bulan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga telah menjelaskan bahwa hak keuangan yang diterima Dewan Pengarah BPIP sama dengan pejabat negara lainnya, yaitu gaji pokok Rp 5 juta dan tunjangan jabatan. Tunjangan untuk BPIP, menurut Sri, merupakan tunjangan dengan nilai terkecil dibanding lembaga lain, seperti eksekutif, yudikatif, dan legislatif, yang besarannya hingga puluhan juta.

Advertising
Advertising

Baca: Yudi Latif Sebut Hampir Setahun Pegawai BPIP Tidak Dapat Gaji

JK pun membandingkan upah Dewan Pengarah BPIP dengan menteri. Menurut dia, gaji keduanya tak jauh beda. Gaji pokok yang dianggarkan, baik untuk menteri dan Dewan Pengarah BPIP, terhitung kecil.

Namun pemerintah menganggarkan dana untuk beragam tunjangan. "Jadi kalau ditotal, menteri juga hampir sama. Mungkin lebih tinggi daripada Ibu Mega dan bapak-bapak yang lain (para Dewan Pengarah BPIP)," kata JK.

Bedanya, gaji dan tunjangan untuk menteri diberikan secara terpisah sesuai dengan peruntukannya. Sedangkan gaji dan tunjangan untuk BPIP dijadikan satu.

Menurut JK, skema gaji dan tunjangan untuk Dewan Pengarah BPIP ini bisa dijadikan contoh untuk menyusun anggaran bagi negarawan. "Ini nanti memberikan kerangka pedoman bahwa gaji yang sesungguhnya itu seperti negarawan, tidak boleh berlebihan," ujarnya.

Baca: Yudi Latif: Para Dewan Pengarah BPIP Tidak Menuntut Gaji

Berita terkait

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

22 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

11 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

13 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

15 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

15 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

26 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

26 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

26 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

27 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

27 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya