Muhaimin Klaim Koalisi Jokowi Tolak Cawapres dari Profesional

Selasa, 29 Mei 2018 23:48 WIB

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar menaiki vespa sembari menyapa warga saat menghadiri pelatihan kepemimpinan dan wirausaha di Ponpes Riyadul Ulum Wada'wah, Condong, Tasikmalaya, Jawa Barat, 19 Maret 2018. Ia mengunjungi sejumlah pesantren yang berada di Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran. ANTARA/Adeng Bustom

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengatakan hampir semua partai politik pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pemilihan presiden 2019 sepakat menolak calon wakil presiden dari kalangan profesional. Menurut Muhaimin mereka ingin cawapres untuk Jokowi berasal dari partai politik.

"Semua partai sepakat cawapres harus partai. Hampir semua partai sepakat," katanya seusai menghadiri acara Perlemen Mengaji di Masjid Baiturrahman, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Mei 2018.

Baca juga: Muhaimin Iskandar Khawatir Jokowi Kalah di Pilpres 2019

Muhaimin menjelaskan langkah selanjutnya adalah membiarkan para partai politik saling adu gagasan bagi kemajuan Indonesia dan memberikan dampak elektoral untuk Jokowi. Ia mengklaim partainya dan partai asal Jokowi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang paling dominan memberikan dampak elektoral untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sebabnya ia percaya diri Jokowi bakal memilihnya ketimbang tokoh lain seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga digadang-gadang menjadi cawapres. "Tergantung kontribusi kepada elektoral Pak Jokowi. Lebih tinggi aku atau Airlangga. Kan lebih tinggi aku, kalau kontribusi elektoral," ucapnya.

Advertising
Advertising

Baca juga: Zulkifli Hasan Doakan Muhaimin Iskandar Jadi Wapres

Menurut Muhaimin Iskandar, cawapres dari kader partai dinilai lebih baik lantaran jelas asal usulnya. Kader dari partai politik dianggap bisa memikul tanggung jawab yang besar karena ada sokongan dari partai di belakangnya.

Selain itu, tokoh partai politik dianggap mewakili ideologi partai dan bukan demi ambisi pribadi. "Kenapa partai politik? Karena supaya jelas kendali ideologinya dan range pertanggungjawabannya bukan pribadi," tuturnya.

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

2 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

2 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

2 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

4 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

5 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

5 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

5 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

6 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

7 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya