Menag Jelaskan Kronologi Terbitnya Daftar 200 Mubaligh Kemenag

Kamis, 24 Mei 2018 16:56 WIB

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sedang mempersiapkan aturan mengenai pungutan zakat yang berasal dari pemotongan gaji PNS. Kementrian Agama sedang menyiapkan Keppres adanya pungutan zakat khusus dan ini hanya berlaku bagi ASN atau PNS muslim..

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi VII DPR menggelar rapat kerja dengan Kementerian Agama dan Badan Pengelola Keuangan Haji. Pada kesempatan itu anggota DPR juga membahas kegaduhan soal terbitnya daftar 200 mubaligh Kemenag.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan soal terbitnya daftar 200 mubaligh Kemenag tersebut. Menurut dia, 2-3 bulan belakangan bahkan sebelumnya, sejumlah orang baik perorangan, kelembagaan, atau instansi pemerintahan meminta masukan kepada Kementerian Agama untuk mendapatkan nama-nama penceramah.

Baca juga: Menteri Agama Tidak Akan Cabut Daftar 200 Nama Mubaligh

"Bahkan biasanya mereka meminta konfirmasi, mereka menyebutkan beberapa nama, 'apakah si fulan ini bisa direkomendasikan sebagai penceramah'," ujar dia dalam rapat di DPR pada Kamis 24 Mei 2018.

Menjelang bulan Ramadan, ujar Lukman, permintaan itu semakin banyak. Bukan hanya perorangan tapi juga dari masjid, musala, majelis taklim, dan kelompok-kelompok pengajian di bawah kelembagaan, instansi, atau BUMN. "Karena begitu banyaknya permintaan, kami sudah tidak mampu lagi melayani satu per satu. Itulah dalam rangka menjalankan kewajiban kami melayani permintaan masyarakat, kami menghubungi sejumlah ormas Islam, pengurus masjid-masjid yang ada, individu tertentu, ulama, kiai, dan minta masukan siapa penceramah selama ini sering digunakan oleh mereka."

Advertising
Advertising

Dari kegiatan itu, Kementerian Agama menghimpun 200 nama penceramah. Karena permintaan yang masif dan kementerian merasa perlu kecepatan untuk menyampaikan kepada mereka, maka kementerian menyampaikan nama ini dalam bentuk rilis. "Rilis 200 mubaligh kemenag adalah bagian yang tidak terpisah dari pemberitaan yang kami turunkan," ujar Lukman. Berita itu, kata dia, berisi tentang latar belakang bagaimana proses mendapatkan 200 nama, dan kenapa jumlahnya 200. Bahkan, ujar dia, di dalam berita itu secara tegas disebutkan bahwa sifat dari rilis ini hakikatnya sementara dan tahap pertama yang akan mengalami perubahan dan penyempurnaan seiring dengan masuknya masukan dari sejumlah ormas islam dan pihak lain.

Baca juga: Siapa 200 Mubaligh Kemenag Laik Naik Mimbar? Inilah Nama Mereka

Lukman juga menjelaskan dalam berita itu pihaknya juga mencantumkan nomor WhatsApp supaya publik bisa merespons rilis. "Mungkin keberatan dan mau menambahkan nama penceramah," tuturnya.

Setelah rilis 200 mubaligh Kemenag itu viral, dia pun memaklumi jika sebagian pembaca hanya membaca rilis tanpa membaca pemberitaan. Hal ini, kata dia, tentu akan menimbulkan banyak tafsir. "Kenapa si a masuk, b masuk. Kenapa ada ulama tidak terkenal masuk," ucap Lukman.

Lukman mengaku banyak belajar dari kritik dan masukan yang diterima. Termasuk tambahan nama mubaligh. "Kami sudah sampaikan (nama-nama) kepada MUI dan MUI sudah rapat di kantornya dengan mengundang ormas Islam kemudian mendalami nama-nama ini, mengklarifikasi dan mencermati," ujarnya.

Berita terkait

Sinopsis Film His Only Son, Kontroversi, dan Tanggapan Eks Menteri Agama

18 September 2023

Sinopsis Film His Only Son, Kontroversi, dan Tanggapan Eks Menteri Agama

His Only Son menceritakan pengorbanan Nabi Ibrahim dengan putranya, Nabi Ishak yang diambil dari Alkitab Perjanjian Lama.

Baca Selengkapnya

Azyumardi Azra Meninggal, Lukman Hakim: Ilmuwan Tulen Tak Tergoda Politik Praktis

18 September 2022

Azyumardi Azra Meninggal, Lukman Hakim: Ilmuwan Tulen Tak Tergoda Politik Praktis

Mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan bahwa sosok Azyumardi Azra adalah ilmuwan tulen yang tak tergoda politik praktis.

Baca Selengkapnya

Lukman Hakim Saifuddin Sebut Radhar Panca Dahana Tokoh Kebudayaan Indonesia

24 April 2021

Lukman Hakim Saifuddin Sebut Radhar Panca Dahana Tokoh Kebudayaan Indonesia

Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan jika dalam sebuah forum Radhar Panca Dahana menghilang sejenak, dia tidak pergi.

Baca Selengkapnya

Kemenag Luncurkan Mubaligh Bersertifikat, Apa Itu?

18 Februari 2020

Kemenag Luncurkan Mubaligh Bersertifikat, Apa Itu?

Rencananya tiap provinsi mengirimkan 100 orang mubaligh menjadi peserta program. Bimtek ini sekaligus menekankan materi wawasan kebangsaan.

Baca Selengkapnya

KPK Tentukan Sikap soal Lukman Hakim Saifuddin Pekan Depan

21 Januari 2020

KPK Tentukan Sikap soal Lukman Hakim Saifuddin Pekan Depan

Menurut Ali, kemungkinan Lukman Hakim ditetapkan sebagai tersangka belum bisa dipastikan.

Baca Selengkapnya

Ini Peran Lukman Hakim dalam Kasus Jual Beli Jabatan di Kemenag

21 Januari 2020

Ini Peran Lukman Hakim dalam Kasus Jual Beli Jabatan di Kemenag

Terseret pusaran kasus ini, Lukman Hakim Saifuddin beberapa kali diperiksa KPK dan menjadi saksi di persidangan.

Baca Selengkapnya

Lukman Hakim Bicara Konservatisme di Haul ke-10 Gus Dur

28 Desember 2019

Lukman Hakim Bicara Konservatisme di Haul ke-10 Gus Dur

Lukman Hakim Saifuddin berbicara ihwal relasi agama dengan kebudayaan dan relasi kebudayaan dengan kemanusiaan dalam acara haul ke-10 Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Ketemu Menteri Agama, Rommy Akui Bicara Soal Kakanwil Jawa Timur

18 Desember 2019

Ketemu Menteri Agama, Rommy Akui Bicara Soal Kakanwil Jawa Timur

Mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy mengakui harus memanfaatkan semua momentum termasuk saat bertemu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Baca Selengkapnya

Sidang Rommy, Majelis Hakim Mengkonfirmasi Lukman Hakim Soal Ini

4 Desember 2019

Sidang Rommy, Majelis Hakim Mengkonfirmasi Lukman Hakim Soal Ini

Adapun, "orang pesanan" yang dimaksud Hakim tersebut adalah mantan Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin.

Baca Selengkapnya

Mantan Menteri Agama Lukman: Djaduk Ferianto Guru Toleransi

13 November 2019

Mantan Menteri Agama Lukman: Djaduk Ferianto Guru Toleransi

Mantan Menteri Agama, Lukman kemudian didapuk untuk membagikan pengalamannya mengenal Djaduk Ferianto.

Baca Selengkapnya