Kapolri Usul Rutan Khusus Napi Teroris Dibangun di Cikeas

Selasa, 22 Mei 2018 20:00 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian, memberikan keterangan usai meninjau Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob, Depok, 10 Mei 2018. Lima anggota Brimob gugur setelah disandera oleh terpidana terorisme pada saat kerusuhan Selasa malam, 8 Mei 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya mengusulkan penambahan rumah tahanan dengan tingkat keamanan maksimal untuk para narapidana teroris. Ia mengusulkan rutan itu dibuat di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Tito menjelaskan, di Cikeas terdapat markas resimen Brimob sehingga pengamanannya bisa maksimum. "Sementara yang di Mako Brimob (Depok) sudah tidak kami pakai lagi karena memang tidak layak untuk maximum security bagi tersangka atau terdakwa terorisme," katanya seusai menghadiri rapat terbatas tentang penanggulangan terorisme di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.

Baca: Polisi Tangkap 74 Terduga Teroris Setelah Peristiwa Bom Surabaya

Menurut mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya ini, narapidana teroris tidak bisa digabung dengan tahanan kasus lain. Pasalnya, kata Tito, narapidana atau tahanan teroris bisa mempengaruhi terpidana lain.

Tito menuturkan ada pengalaman pada kasus-kasus sebelumnya saat terpidana terorisme merencanakan aksinya di dalam rutan. Ia mencontohkan, kasus pelatihan militer ilegal di Aceh pernah dibahas di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang oleh Abu Bakar Baasyir, Aman Abdurrahman, dan Iwan Rois.

Advertising
Advertising

Baca: Jokowi Meminta Kapolri Usut Tuntas Ledakan Bom di Surabaya

Dalam rapat terbatas itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan agar penanggulangan terorisme tidak hanya mengedepankan upaya represif (hard power), tapi juga pencegahan (soft power).

Namun, menurut Jokowi, upaya pencegahan ini tidak cukup dengan proses deradikalisasi bagi narapidana teroris saja. Ia menambahkan, lembaga pendidikan di Indonesia perlu dibersihkan dari pemahaman-pemahaman radikal. "Bersihkan lembaga mulai dari TK (taman kanak-kanak), SD (sekolah dasar), SMP (sekolah menengah pertama), SMA (sekolah menengah atas), perguruan tinggi, ruang-ruang publik, dan mimbar-mimbar umum dari ajaran ideologi terorisme," ujarnya.

Berita terkait

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

16 jam lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

17 jam lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

22 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

1 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

1 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

2 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

2 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

2 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

2 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya