Aktivitas Meningkat, Gunung Merapi Naik Status Jadi Waspada

Selasa, 22 Mei 2018 00:49 WIB

Gunung Merapi mengeluarkan asap putih saat terjadi letusan freatik di Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, 11 Mei 2018. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terjadi letusan freatik Gunung Merapi disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah pada pukul 07.32 WIB. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Yogyakarta - Akibat beberapa kali ada letusan bersifat freatik dan meningkatnya aktivitas, status Gunung Merapi dinaikkan dari normal (level I) ke waspada (level II).

Kenaikan status itu diputuskan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) setelah melakukan evaluasi. Status Gunung Merapi dinaikkan sejak pukul 23.00 WIB pada Senin, 21 Mei 2018.

“Setelah dievaluasi, status Gunung Merapi menjadi waspada atau level II,” kata Kepala Seksi Gunung Merapi, BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso pada Senin malam, 21 Mei 2018.

Baca: Letusan Freatik Gunung Merapi Sering dalam 10 Hari Terakhir

Petugas di pos-pos pemantauan Gunung Merapi melaporkan terjadi suara gemuruh bersamaan dengan erupsi freatik sebanyak tiga kali pada tanggal 21 Mei 2018. Masing-masing pada pukul 01.25 WIB dengan durasi 19 menit ketinggian kolom erupsi 700 meter, pukul 09.38 WIB durasi 6 menit ketinggian kolom erupsi 1200 meter, dan pukul 17.50 durasi 3 menit ketinggian kolom erupsi tidak teramati.

Advertising
Advertising

“Erupsi freatik yang terjadi pada tanggal 21 Mei 2018 terhitung intensif. Erupsi freatik sebelumnya terjadi pada tanggal 11 Mei 2018 setelah sekitar 4 tahun tidak terjadi letusan freatik,” kata Agus.

Dari pengamatan visual pos pengamatan dan CCTV, cuaca cerah terjadi pada siang hari, pagi dan sore hingga malam hari dominan berkabut disertai hujan berangin. Asap solfatara umumnya berwarna putih tebal. Tekanan gas lemah dengan tinggi maksimum 25 meter, teramati dari pos Kaliurang.

Baca: Gunung Merapi Alami Letusan Freatik, BNPB Imbau Warga Tak Panik

Pada pekan ini, aktivitas kegempaan Gunung Merapi tercatat ada satu kali gempa vulkanik (VT), 12 kali gempa multiphase (MP), satu kali gempa tremor, 12 kali gempa guguran (RF), 3 kali gempa letusan, dan lima kali gempa tektonik (TT). Gempa guguran yang terjadi pada tanggal 20 Mei 2018 pukul 21.30 WIB tergolong besar dan sempat terdengar oleh penduduk.

Sedankan pada Senin ini, kegempaan Gunung Merapi tercatat satu kali gempa vulkanik, satu kali gempa tremor, dua kali gempa guguran (RF), tiga kali gempa letusan, dan tiga kali gempa tektonik (TT). Gempa VT dan tremor terjadi setelah letusan pukul 17.50 WIB. Gempa Tremor berfrekuensi sekitar 0,2 Hz dengan amplitudo rata-rata 5-10 mm.
Suhu pusat kawah sekitar 85 derajat celcius meningkat dari kondisi normal, yaitu kurang dari 50 derajat celcius.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, dari data-data itu disimpulkan ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Karena itu, kegiatan pendakian pun untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. “Radius 3 kilometer dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk,” kata dia.

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

17 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

32 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

34 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

43 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

58 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

58 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya