Korban Meninggal Bom Surabaya Bertambah Menjadi 14 Orang
Reporter
Nur Hadi (Kontributor)
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Sabtu, 19 Mei 2018 11:46 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Giri Catur Sungkowo, korban bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya atau bom Surabaya di Jalan Arjono meninggal setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya, Jumat malam, 18 Mei 2018. Giri adalah petugas keamanan yang bekerja di Gereja Pantekosta.
"Iya, meninggal dunia tadi malam," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 19 Mei 2018.
Baca: Risma Bentuk Trauma Center untuk Anak Pelaku Teror Bom Surabaya
Bom bunuh diri di Gereja Pantekosta terjadi pada Ahad pagi pekan lalu. Dita Oepriarto, pelaku bom bunuh diri, meledakkan bom mobil di halaman gereja. Giri, yang saat itu bertugas di gereja untuk mengamankan jalannya ibadah, bersama beberapa warga mengalami luka berat.
Meninggalnya Giri menambah daftar jumlah korban tewas akibat rentetan teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya dan Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. Sampai hari ini, polisi mencatat ada 14 korban tewas dari pihak warga.
Baca: Komunitas Palestina di Indonesia Mengecam Teror Bom Surabaya
Adapun korban tewas dari pelaku bom bunuh diri sebanyak 13 orang. Selain di Gereja Pantekosta, teror bom bunuh diri terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro.
Di dua gereja tersebut, pelaku bom bunuh diri adalah istri dan empat anak Dita Oepriarto. Sedangkan pelaku bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya adalah Tri Murtiono beserta istri dan tiga anaknya. Satu anak Tri selamat dari kejadian bom Surabaya itu.