Pengamat Militer: Keinginan Jokowi Hidupkan Koopssusgab TNI Tepat
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rina Widiastuti
Senin, 14 Mei 2018 09:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati mengatakan keinginan Presiden Joko Widodo untuk menghidupkan kembali satuan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI untuk menangani terorisme, sudah tepat.
"Keinginan Presiden untuk menghidupkan kembali Koopssusgab TNI sudah tepat sesuai amanat Undang-undang Pertahanan Negara dan UU TNI," kata Susaningtyas saat dihubungi, Senin, 14 Mei 2018.
Baca: Tangani Terorisme, Jokowi Tertarik Hidupkan Lagi Koopssusgab TNI
Menurut Susaningtyas, yang sekarang perlu dibuat adalah Peraturan Presiden terkait tugas Koopssusgab TNI agar bisa bersinergi dengan Detasemen 88 Polri. Hal itu sebagai salah satu kebijakan presiden.
Lebih lanjut, Susaningtyas mengatakan saat ini Komando Pasukan Khusus dan Komando Satuan Khusus masih di bawah pembinaan masing-masing angkatan. Hal tersebut karena tugas pokok dan fungsi pasukan tersebut adalah pelengkap pasukan reguler.
Simak juga: Tahanan Kasus Terorisme Mengamuk di Mako Brimob, Ini yang Perlu Diketahui
Pasukan khusus, kata dia, dibentuk sebagai ujung tombak pasukan reguler di masing-masing angkatan dalam skala perang terbuka. Setiap pasukan khusus memiliki standar keahlian yang berbeda sesuai ciri khas dan karakteristik setiap operasi tempur," kata Susaningtyas.
Baca: Pengamat Terorisme: Pembentukan Koopssusgab Jangan Tumpang Tindih
Susaningtyas menambahkan, penjelasannya terkait Koopassusgab ini sekaligus untuk merespons kejadian bom di tiga gereja di Surabaya dan bom di rumah susun sederhana sewa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, 13 Mei 2018.
Sebelumnya, Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi tertarik untuk menghidupkan kembali satuan Koopssusgab TNI untuk menangani terorisme. Usulan ini muncul setelah kejadian kerusuhan yang melibatkan narapidana teroris dan aparat di rutan Mako Brimob.
"Sudah saya sampaikan ke Presiden dan beliau sangat tertarik untuk dapat dihidupkan kembali," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat, 11 Mei 2018. Moeldoko mengatakan, ide itu dia sampai kepada presiden karena satuan yang terdiri dari pasukan elite TNI tersebut amat dibutuhkan dalam menghadapi situasi global saat ini.
Baca: Soal Bom Surabaya dan Asian Games 2018, Ini Kata Ketua Inasgoc