Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Koopssusgab, Pasukan Gabungan Antiteror TNI

Reporter

image-gnews
Seorang anggota Pasukan khusus TNI-AL, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), terjatuh dari atas gedung Mabes TNI saat melakukan demo pembebasan sandera pada acara pengangkatan Warga Kehormatan Pasukan Khusus kepada Presiden Jokowi di Cilangkap, 16 April 2015. TEMPO/Subekti
Seorang anggota Pasukan khusus TNI-AL, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), terjatuh dari atas gedung Mabes TNI saat melakukan demo pembebasan sandera pada acara pengangkatan Warga Kehormatan Pasukan Khusus kepada Presiden Jokowi di Cilangkap, 16 April 2015. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Kepolisian RI punya Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88), Tentara Nasional Indonesia punya Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab). Keduanya dibentuk untuk menanggulangi ancaman terorisme secara cepat.

Nama Koopssusgab memang tidak sepopuler Densus 88, yang saat ini masih menjadi garda depan pencegahan dan penanganan terorisme di Indonesia. Fungsi Koopssusgab menjadi kurang optimal karena pascareformasi, TNI hanya berwenang menjaga pertahanan negara, sedangkan keamanan menjadi tanggung jawab kepolisian. Apalagi belum ada payung hukum yang jelas terkait dengan keterlibatan TNI dalam penanggulangan terorisme.

Agar tidak tumpang tindih dengan kepolisian, Koopssusgab hanya diturunkan apabila suatu tindakan terorisme sudah tidak dapat diredam kepolisian.

Baca: Tangani Terorisme, Jokowi Tertarik Hidupkan Lagi Koopssusgab TNI

Koopssusgab merupakan tim antiteror gabungan dari tiga matra TNI. Mereka berasal dari Sat-81 Gultor Komando Pasukan Khusus milik TNI AD, Detasemen Jalamangkara punya TNI AL, dan Satbravo 90 Komando Pasukan Khas dari TNI AU.

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tertarik menghidupkan kembali satuan Koopssusgab TNI ini untuk menangani terorisme. Usulan ini muncul setelah terjadi kerusuhan yang melibatkan narapidana teroris dan aparat di rutan Markas Komando Brimob pada Selasa, 8 Mei lalu. "Sudah saya sampaikan ke Presiden dan beliau sangat tertarik untuk dapat dihidupkan kembali," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, pada Jumat, 11 Mei 2018.

Koopssusgab diresmikan pada 9 Juni 2015 oleh Moeldoko, yang ketika itu menjadi Panglima TNI. Dalam acara peresmiannya di Lapangan Monas saat itu, Koopssusgab menunjukkan sebagian kecanggihan peralatan mereka, yaitu helikopter Bell 412, MI-35, SA-330 Puma, serta pesawat SA-330 Puma.

Baca: Muhaimin Iskandar Usulkan Napi Terorisme Dimasukkan Tarekat

Wacana pembentukan Koopssusgab sebetulnya muncul sejak 2002 tapi tidak kunjung terwujud seiring dengan pergantian Panglima TNI. Pusat pelatihan Koopssusgab berada di Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepemimpinan Koopssusgab digilir secara bergantian selama enam bulan. Misalnya, enam bulan pertama Koopssusgab dipimpin oleh Danjen Kopassus (AD), enam bulan kedua Dankomarinir (AL), bulan kemudian dipimpin Dankorpaskhas (AU), dan seterusnya.

Dengan Koopssusgab, TNI memiliki pasukan yang bisa diturunkan secara cepat ketika terjadi situasi genting menyangkut terorisme. Tugas-tugas yang ditangani Koopssusgab sifatnya extraordinary operation.

Baca: Kerusuhan Mako Brimob, PBNU Kutuk Tindakan Terorisme

Selain siaga apabila ada aksi teror, Koopssusgab punya tugas rutin, yaitu memetakan situasi di daerah dan latihan. Moeldoko saat itu memerintahkan para komandan Koopssusgab melakukan penguatan soft power dan hard power.

Penguatan soft power cenderung pada penguatan mentalitas pasukan. Contohnya, menyatukan persepsi, serta membangun soliditas dan solidaritas antarpasukan. Sedangkan penguatan hard power bersifat lebih teknis, seperti penggunaan teknologi terbaru, ketersediaan logistik, serta peralatan khusus. Penguatan hard power juga berfokus pada kapasitas, keterampilan personel, dan intensitas latihan.

Moeldoko pun memandang pasukan khusus itu perlu dihidupkan lagi. Sebab, persoalan terorisme saat ini bukan lagi ancaman potensial, tapi faktual. Menurut dia, di hampir semua negara, terorisme dianggap sebagai high intensity sehingga memerlukan penanganan khusus.

Menurut dia, pasukan TNI saat ini amat dibutuhkan dalam menghadapi terorisme di Indonesia. "Jadi bagian negara adalah penting masyarakat nyaman, aman, tenteram. Siapa aktornya, harus kita bijak, jangan karena berdebat di aktor, penanganan itu menjadi tidak optimum," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

1 jam lalu

Seorang penyerang mendekati Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. social media livestream video obtained by REUTERS
Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.


Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

1 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri) berfoto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (keempat kiri), Wamenhan M Herindra (kedua kanan), KASAL Laksamana TNI Yudo Margono (kiri), KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) dan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kedua kiri) usai mengikuti acara Penyematan Bintang Kehormatan TNI di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

6 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

7 jam lalu

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah


Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

20 jam lalu

Konferensi Pers  Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya bersama dengan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pengungkapan kasus pemalsuan plat nomor dinas, yang diselenggarakan pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

Puspom TNI telah limpahkan 20 perkara ke Polda Metro Jaya soal kasus pelat dinas Mabes TNI palsu.


Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

21 jam lalu

Konferensi Pers  Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya bersama dengan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pengungkapan kasus pemalsuan plat nomor dinas, yang diselenggarakan pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

Polda Metro Jaya menetapkan pengemudi mobil fortuner nomor dinas TNI yang viral di media sosial sebagai tersangka kasus pemalusan pelat nomor.


Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

22 jam lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

Para penumpang mobil yang ditabrak pengemudi Fortuner sempat khawatir pengakuan soal jenderal benar dan mereka akan dicari-cari.


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

1 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.


Kuasa Hukum Sebut Anandira Puspita Tak Pernah Izinkan Kasus Dugaan Perselingkuhan Suaminya Diunggah Akun Instagram Ayoberanilaporkan6

1 hari lalu

Sunan Kalijaga menghadiri Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kuasa Hukum Sebut Anandira Puspita Tak Pernah Izinkan Kasus Dugaan Perselingkuhan Suaminya Diunggah Akun Instagram Ayoberanilaporkan6

Kuasa hukum Anandira Puspita menyatakan kliennya tak pernah mengizinkan admin akun @ayoberanilaporkan mengunggah dugaan perselingkuhan suaminya.


Viral Sopir Fortuner Mengaku Adik Jenderal, Ini Sanksi Warga Sipil Pakai Pelat Dinas TNI

1 hari lalu

Pengemudi arogan menggunakan pelat TNI Palsu. (Instagram)
Viral Sopir Fortuner Mengaku Adik Jenderal, Ini Sanksi Warga Sipil Pakai Pelat Dinas TNI

Seorang sopur Toyota Fortuner bersikap arogan di jalan. Ini sanksi bagi warga sipil yang nekat menggunakan pelat dinas TNI.