Tetangga Sebut Terduga Pelaku Bom Surabaya Sering Kedatangan Tamu

Senin, 14 Mei 2018 02:35 WIB

Foto keluarga Dita Upriyanto, terduga pelaku bom di Surabaya pada 13 Mei 2018. Mereka diduga bagian dari Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Surabaya. Kepolisian

TEMPO.CO, Surabaya - Keluarga terduga pelaku peledakkan bom Surabaya, Dita Upriyanto dan istrinya Puji Kuswati, kerap menerima tamu dari luar wilayah perumahan. Ketua Sub RT 02 RW 03 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Adi menerima laporan soal tetangganya tersebut dari petugas keamanan di perumahan kawasan Surabaya Timur itu.

"Di rumah Dita Oepriarto ada kumpul-kumpul seperti latihan bukan militer, latihan bela diri. Saya tidak curiga sama sekali," ujar dia di sekitar rumahnya, Ahad malam, 13 Mei 2018.

Meski mendapat tamu dari luar, tetangganya tak pernah diundang berkunjung ke rumah Dita. "Tetangganya tidak ada yang pernah masuk. Dia kalau ke rumah saya, saya persilakan. Tapi dia tidak pernah," kata Adi. Rumah di perumahan wilayah Kelurahan Wonorejo tersebut adalah miliknya pribadi, bukan kontrakan.

Mereka, kata Adi, sudah tinggal lebih dulu dibandingkan dirinya yang berada di sana sejak tahun 2000. Terduga pelaku, kata dia, sudah lebih dulu tinggal di sana. "Saya kenal, tiga tahun lalu dia ketua RT. Lalu enam bulan kemudian minta ganti."

Baca juga: Rekaman CCTV Detik-detik Bom Gereja di Surabaya Meledak

Advertising
Advertising

Adi, 50 tahun, menambahkan, keluarga pelaku terduga pengeboman gereja Surabaya itu cenderung tertutup. "Memang tertutup dan tidak pernah keluar rumah. Jarang bersosialisasi dengan warga sekitar," ujarnya. Menurut dia, sosok Dita dan Puji biasa saja. Pekerjaannya kadang-kadang membuat jamu tradisional. "Terakhir membuat minyak kemiri," ucapnya.

Meski begitu, Dita jarang mengikuti rapat rukun tetangga tak terkecuali istrinya, PK. Setiap arisan, istri Adi bertemu dengan Puji. Orangnya biasa saja, mengenakan pakaian muslimah namun tak bercadar. Di rumah terduga pelaku peledakan bom itu juga ditemukan beberapa barang diduga bom aktif yang kemudian diledakkan oleh Tim Gegana.

Menurut Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian, Dita dan keluarga disinyalir melakukan serangan bom ke tiga gereja di Surabaya. Dita melakukan serangan bom di Gereja Pantekosta. Ia menggunakan bom mobil.

"Itu menggunakan bom diletakkan dalam kendaraan setelah itu ditabrak. Ini ledakan yang terbesar dari ketiga ledakan itu," ujar Tito. Namun sebelum melakukan aksinya, Dita terlebih dahulu mengantar isteri dan dua anak perempuannya di Gereja GKI Jalan Diponegoro.

Baca juga: Pelaku Bom di Surabaya Satu Keluarga, Begini Pembagian Tugasnya

Adapun di GKI Diponegoro, Tito mengatakan bom, yang digunakan adalah bom yang diletakkan di pinggang. "Namanya bom pinggang. Ciri-ciri sangat khas, yang rusak bagian perutnya saja," ucapnya. Serangan bom di GKI Diponegoro diduga dilakukan Puji Kuswati dan dua anak perempuan Dita, FS (12 tahun) dan VR (9 tahun).

Di Gereja Santa Maria Tak Bercela, pengeboman dilakukan dua anak laki-laki Dita, yaitu Yusuf Fadil (18 tahun) dan FH (16 tahun). Tito mengatakan polisi belum mengetahui jenis bom yang digunakan.

Baca juga: ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Teror Bom Surabaya

Simak kabar terbaru tentang bom Surabaya hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

9 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

9 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

12 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

26 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

31 hari lalu

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

The Washington Post melaporkan Amerika Serikat telah mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Baca Selengkapnya

Pengeboman Rumah Ketua KPPS di Pamekasan karena Pelaku Curiga Anak Korban jadi Cepu

24 Februari 2024

Pengeboman Rumah Ketua KPPS di Pamekasan karena Pelaku Curiga Anak Korban jadi Cepu

Polisi bantah ada motif politik di balik pengeboman rumah ketua KPPS di salah satu desa di Pamekasan

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pengeboman Rumah Ketua KPPS Pamekasan

24 Februari 2024

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pengeboman Rumah Ketua KPPS Pamekasan

Polisi mengungkap motif pengeboman di rumah Ketua KPPS Pamekasan

Baca Selengkapnya

WSJ: AS Tetap Kirim Senjata dan Bom ke Israel, Meski Biden Dorong Gencatan Senjata di Gaza

17 Februari 2024

WSJ: AS Tetap Kirim Senjata dan Bom ke Israel, Meski Biden Dorong Gencatan Senjata di Gaza

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sedang bersiap mengirim bom dan senjata lain ke Israel untuk menambah persenjataan militernya.

Baca Selengkapnya

Bom Meledak di Luar Kementerian Yunani, Pelaku Mengklaim Kelompok Gerilya

3 Februari 2024

Bom Meledak di Luar Kementerian Yunani, Pelaku Mengklaim Kelompok Gerilya

Surat kabar Yunani menerima panggilan telepon dari seorang penelepon tak dikenal bahwa sebuah bom telah ditanam di kementerian tenaga kerja

Baca Selengkapnya

Wanita Rusia Dipenjara 27 Tahun karena Serahkan Bom kepada Blogger Perang

25 Januari 2024

Wanita Rusia Dipenjara 27 Tahun karena Serahkan Bom kepada Blogger Perang

Darya Trepova divonis bersalah oleh pengadilan St Petersburg atas dakwaan, termasuk terorisme, sehubungan kematian blogger perang Vladlen Tatarsky.

Baca Selengkapnya