Rhoma Irama Nyanyi Dangdut 6 Lagu di Deklarasi Idaman Gabung PAN

Reporter

Caesar Akbar

Sabtu, 12 Mei 2018 19:35 WIB

Rhoma Irama Ketua Partai Idaman (kiri) bersama Ketua Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (kanan) saat mendatangi ruang deklarasi di Kuningan,Jakarta Selatan, 12 Mei 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Islam Damai Aman Rhoma Irama tak berbicara panjang sat diminta memberikan pidato politi saat deklarasi penggabungan partainya dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Rhoma memilih menyampaikan visi dan misi partainya dengan bernyanyi. "Visi misi Idaman akan disampaikan melalui lagi Soneta," katanya di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 12 Mei 2018.

Partai Idaman resmi bergabung dengan PAN setelah partai besutan Rhoma itu tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2019. Selepas seremoni deklarasi menabuh 12 gendang, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyerahkan jaket PAN kepada Rhoma. Setelah itu, Rhoma yang dikenal sebagai Raja Dangdut itu menggendong gitarnya bersiap untuk mendendangkan lagu bersama Soneta.

Baca: Mengapa Rhoma Irama Pilih Bawa Gerbong Idaman ke PAN?

Sebelum bernyanyi, Rhoma menyampaikan beberapa hal mengenai ukhuwah (persaudaraan). Ia menyebut ukhuwah terbagi menjadi tiga jenis, yaitu persaudaraan di internal umat Islam, persatuan sebangsa setanah air tanpa membedakan budaya, bahasa dan agama serta persatuan manusia. "Mari wujudkan ukhuwah Islamiyah!" ujar Rhoma sambil meraungkan gitarnya. Lagu berjudul "Ukhuwah" langsung menggema ke segala penjuru ruangan.

Ketua Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (ketiga kiri) bersama Rhoma Irama Ketua Partai Idaman (tengah) saat memukul gong sebagai simbolisasi bergabungnya partai Idaman di Kuningan, Jakarta Selatan, 12 Mei 2018. Bergabungnya Partai Idaman ini bukan berarti pembubaran partai, tapi hanya penggabungan kekuatan untuk kepentingan Pemilihan Umum. Tempo/Fakhri Hermansyah

Kader PAN dan Idaman yang awalnya duduk teratur di bangku masing-masing mulai berdiri dan merapat ke arah panggung begitu Rhoma bernyanyi. Zulkifli tampak sibuk mengabadikan penampilan Rhoma dengan ponselnya.

Lagu kedua "Adu Domba" yang dibawakan Rhoma semakin meramaikan suasana. Sebagian kader kedua partai itu tampak ikut bernyanyi. Sementara itu, Zulkifli tetap duduk sambil menggoyangkan tangannya. Seluruhnya ada enam lagu yang dinyanyikan Rhoma di acara itu, termasuk "Yang Kaya Makin Kaya" dan "135 juta".

Baca: Partai Idaman Gabung PAN, Zulkifli Hasan Sebut Tak Ada Diskusi

Advertising
Advertising

Zulkifli berharap bergabungnya Idaman bakal memberikan dampak yang besar terhadap PAN, lantaran jaringannya di seluruh Tanah Air, terutama di kalangan akar rumput. "Jaringannya besar dan luas tentu akan memperkuat penggalangan kami," ujarnya.

Menurut Zulkifli, Idaman dan PAN mempunyai kesamaan cita-cita. Di antaranya, kepercayaan untuk membela rakyat, membela umat, memperjuangkan keadilan, kesetaraan, serta Indonesia berdaulat. "Cita-cita Idaman ke depan sama, bagaimana ada kesetaraan, ada keadilan, ada harmoni, saling menghormati san menghargai," ujar Ketua MPR itu.

Terkait dengan Pemilu 2019, Zulkifli mengatakan, hal itu akan dilakukan bersama-sama antara kedua partai, baik di tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten kota. Ia sudah menganggap Idaman sebagai keluarga besar PAN.

Mengenai posisi Rhoma Irama di PAN, Zulkifli tidak menjelaskan detail. "Pak Haji kan tetap sebagai Ketua Umum Idaman, tapi sudah sama-sama dengan PAN. Nanti di mana saja juga siap," ujar Zulkifli.

Berita terkait

Politikus PAN Harap Emil Dardak Jadi Cawagub Lagi Dampingi Khofifah

14 jam lalu

Politikus PAN Harap Emil Dardak Jadi Cawagub Lagi Dampingi Khofifah

Pasangan Khofifah dan Emil Dardak dianggap bawa banyak kemajuan selama memimpin Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

15 jam lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Strategi Muhaimin dan Zulhas pada Pilkada Jatim 2024

21 jam lalu

Strategi Muhaimin dan Zulhas pada Pilkada Jatim 2024

Zulkifli Hasan menginstruksikan seluruh kader PAN memenangkan Khofifah di Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

Gugat Hasil Pemilu ke MK, Caleg PAN Soroti Oligarki Partainya

2 hari lalu

Gugat Hasil Pemilu ke MK, Caleg PAN Soroti Oligarki Partainya

Caleg petahana DPR RI dari PAN, Sungkono, menyoroti oligarki dalam tubuh partainya lewat permohonan sengketa pileg.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

2 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

2 hari lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

2 hari lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

Soal Peluang PKS Gabung Kubu Prabowo, Politikus PAN Mengaku Senang

3 hari lalu

Soal Peluang PKS Gabung Kubu Prabowo, Politikus PAN Mengaku Senang

Viva Yoga mengatakan PAN tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

4 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya