Mengenal Koopssusgab, Pasukan Gabungan Antiteror TNI

Reporter

Alfan Hilmi

Sabtu, 12 Mei 2018 06:46 WIB

Seorang anggota Pasukan khusus TNI-AL, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), terjatuh dari atas gedung Mabes TNI saat melakukan demo pembebasan sandera pada acara pengangkatan Warga Kehormatan Pasukan Khusus kepada Presiden Jokowi di Cilangkap, 16 April 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Kepolisian RI punya Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88), Tentara Nasional Indonesia punya Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab). Keduanya dibentuk untuk menanggulangi ancaman terorisme secara cepat.

Nama Koopssusgab memang tidak sepopuler Densus 88, yang saat ini masih menjadi garda depan pencegahan dan penanganan terorisme di Indonesia. Fungsi Koopssusgab menjadi kurang optimal karena pascareformasi, TNI hanya berwenang menjaga pertahanan negara, sedangkan keamanan menjadi tanggung jawab kepolisian. Apalagi belum ada payung hukum yang jelas terkait dengan keterlibatan TNI dalam penanggulangan terorisme.

Agar tidak tumpang tindih dengan kepolisian, Koopssusgab hanya diturunkan apabila suatu tindakan terorisme sudah tidak dapat diredam kepolisian.

Baca: Tangani Terorisme, Jokowi Tertarik Hidupkan Lagi Koopssusgab TNI

Koopssusgab merupakan tim antiteror gabungan dari tiga matra TNI. Mereka berasal dari Sat-81 Gultor Komando Pasukan Khusus milik TNI AD, Detasemen Jalamangkara punya TNI AL, dan Satbravo 90 Komando Pasukan Khas dari TNI AU.

Advertising
Advertising

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tertarik menghidupkan kembali satuan Koopssusgab TNI ini untuk menangani terorisme. Usulan ini muncul setelah terjadi kerusuhan yang melibatkan narapidana teroris dan aparat di rutan Markas Komando Brimob pada Selasa, 8 Mei lalu. "Sudah saya sampaikan ke Presiden dan beliau sangat tertarik untuk dapat dihidupkan kembali," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, pada Jumat, 11 Mei 2018.

Koopssusgab diresmikan pada 9 Juni 2015 oleh Moeldoko, yang ketika itu menjadi Panglima TNI. Dalam acara peresmiannya di Lapangan Monas saat itu, Koopssusgab menunjukkan sebagian kecanggihan peralatan mereka, yaitu helikopter Bell 412, MI-35, SA-330 Puma, serta pesawat SA-330 Puma.

Baca: Muhaimin Iskandar Usulkan Napi Terorisme Dimasukkan Tarekat

Wacana pembentukan Koopssusgab sebetulnya muncul sejak 2002 tapi tidak kunjung terwujud seiring dengan pergantian Panglima TNI. Pusat pelatihan Koopssusgab berada di Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor.

Kepemimpinan Koopssusgab digilir secara bergantian selama enam bulan. Misalnya, enam bulan pertama Koopssusgab dipimpin oleh Danjen Kopassus (AD), enam bulan kedua Dankomarinir (AL), bulan kemudian dipimpin Dankorpaskhas (AU), dan seterusnya.

Dengan Koopssusgab, TNI memiliki pasukan yang bisa diturunkan secara cepat ketika terjadi situasi genting menyangkut terorisme. Tugas-tugas yang ditangani Koopssusgab sifatnya extraordinary operation.

Baca: Kerusuhan Mako Brimob, PBNU Kutuk Tindakan Terorisme

Selain siaga apabila ada aksi teror, Koopssusgab punya tugas rutin, yaitu memetakan situasi di daerah dan latihan. Moeldoko saat itu memerintahkan para komandan Koopssusgab melakukan penguatan soft power dan hard power.

Penguatan soft power cenderung pada penguatan mentalitas pasukan. Contohnya, menyatukan persepsi, serta membangun soliditas dan solidaritas antarpasukan. Sedangkan penguatan hard power bersifat lebih teknis, seperti penggunaan teknologi terbaru, ketersediaan logistik, serta peralatan khusus. Penguatan hard power juga berfokus pada kapasitas, keterampilan personel, dan intensitas latihan.

Moeldoko pun memandang pasukan khusus itu perlu dihidupkan lagi. Sebab, persoalan terorisme saat ini bukan lagi ancaman potensial, tapi faktual. Menurut dia, di hampir semua negara, terorisme dianggap sebagai high intensity sehingga memerlukan penanganan khusus.

Menurut dia, pasukan TNI saat ini amat dibutuhkan dalam menghadapi terorisme di Indonesia. "Jadi bagian negara adalah penting masyarakat nyaman, aman, tenteram. Siapa aktornya, harus kita bijak, jangan karena berdebat di aktor, penanganan itu menjadi tidak optimum," katanya.

Berita terkait

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

7 menit lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

3 jam lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

4 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

4 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

6 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

6 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

1 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Profil Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah Perwira Tinggi Bintang Satu Termuda

1 hari lalu

Profil Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah Perwira Tinggi Bintang Satu Termuda

Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah belakangan viral di media sosial sebagai perwira tinggi bintang satu termuda. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya