Seribu Polisi Dikerahkan Saat Tangani Rusuh di Rutan Mako Brimob

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Kamis, 10 Mei 2018 22:16 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan keterangan seusai meninjau Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob, Depok, 10 Mei 2018. Kapolri juga menyampaikan agar rakyat Indonesia bersama-sama tidak takut terhadap terorisme dan bersama melawan terorisme.TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan mengerahkan sampai seribu personel untuk mengatasi kerusuhan yang terjadi di rumah tahanan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob), Kelapa Dua, Depok.

"Jumlah anggota yang mengepung 800 sampai 1.000 orang," kata Tito saat meninjau lokasi kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis, 10 Mei 2018.

Kerusuhan antara tahanan kasus terorisme dan petugas kepolisian di rutan Mako Brimob pecah pada Selasa, 8 Mei malam. Polisi menyatakan kerusuhan dipicu oleh seorang tahanan bernama Wawan Kurniawan yang marah karena makanan titipan keluarganya terlambat datang.

Baca: Kapolri Tito Karnavian Berencana Bangun Rutan Khusus Teroris

Kemarahan Iwan kemudian memicu tahanan lainnya memberontak. Sejumlah tahanan membunuh lima anggota polisi dan menyandera satu polisi lainnya. Di pihak tahanan, satu korban tewas tertembak.

Advertising
Advertising

Tito menjelaskan pertama kali mendapat kabar kerusuhan itu pada Selasa malam. Saat itu dia sedang melakukan kunjungan ke Yordania. Dari sana, Tito berkoordinasi dengan jajarannya menangani peristiwa tersebut.

Tito mengatakan polisi saat itu memiliki dua pilihan, yaitu menyerbu langsung atau memberikan peringatan dahulu agar para tahanan menyerah. Dia berujar opsi kedua akhirnya dipilih karena para tahanan terbelah antara yang pro kekerasan dan kontra dengan kekerasan. "Itulah yang menjadi pilihan kami, agar jangan sampai ada korban yang banyak," kata dia.

Baca: Semua Teroris dari Mako Brimob Dipindahkan ke Nusakambangan

Tito mengatakan polisi kemudian menjalankan strategi itu. Polisi, kata dia, memberikan ultimatum agar tahanan menyerah. Alhasil, pada Kamis dini hari, tahanan membebaskan seorang polisi yang sempat disandera, yaitu Bripka Iwan Sarjana.

Para tahanan kemudian menyerah tanpa syarat pada Kamis, 10 Mei 2018 pukul 07.15. "Jadi sepanjang malam ada warning dan alhamdulilah besok paginya mereka menyerahkan diri," kata dia.

Berita terkait

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

4 jam lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

5 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

6 jam lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

6 jam lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

10 jam lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

16 jam lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

18 jam lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

20 jam lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

21 jam lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

21 jam lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya