20 Tahun Reformasi, Saat Puisi Wiji Thukul Bergema di DPR

Rabu, 9 Mei 2018 07:23 WIB

Pengunjung melihat foto karya Pewarta Foto Tempo dalam acara peringatan 20 tahun Reformasi "Kembal ke Rumah Rakyat" di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 7 Mei 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 20 tahun reformasi, orang-orang yang dinyatakan hilang hingga kini tak jelas nasibnya. Salah satu orang hilang itu adalah penyair Wiji Thukul. Namun puisi-puisi Wiji Thukul yang menggelorakan perlawanan terhadap Orde Baru tak ikut hilang.

Dalam acara memperingati 20 Tahun Reformasi yang digelar Tempo dan DPR, karya-karya Wiji Thukul dibacakan lagi pada Selasa 8 Mei 2018. Selain sajak Wiji Thukul, beberapa karya penyair lain seperti Rendra, Sapardi Djoko Damono, dan Joko Pinurbo juga ikut dibacakan.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Raharjo, yang hadir mengenakan baju batik hitam dan cokelat, membacakan puisi karya Wiji Thukul berjudul Tanah.

"Sekiranya yang bersangkutan telah mendahului kita, mari kita doakan saudara Wiji Thukul mendapat tempat di sisi Allah," kata Agus sebelum membaca puisi. "Tanah mestinya dibagi-bagi. Jika cuma segelintir orang menguasai, bagaimana hari esok kamu?

Tanah mesti ditanami karena hidup tidak hanya hari ini...," ujar Agus membacakan puisi.

Advertising
Advertising

Baca juga: Eks Aktivis Reformasi di DPR Dituntut Dorong Selesaikan Kasus Ini

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, juga membawakan puisi Wiji Thukul, judulnya Suara. Puisi ini ditulis agar masyarakat berani bersuara terhadap penindasan. Eko mengaku kurang beruntung karena tidak punya darah seni. "Menyanyi saja tidak bisa, apalagi baca puisi.
Karena Tempo yang meminta, saya harus bacakan," tuturnya.

Berikutnya ada aktor Lukman Sardi yang membacakan puisi berjudul Peringatan. "Jika rakyat pergi, ketika penguasa pidato, kita harus hati-hati. Barangkali mereka putus asa, kalau rakyat bersembunyi dan berbisik-bisik, ketika membicarakan masalahnya sendiri, penguasa harus waspada dan belajar mendengar," tutur Lukman dengan penuh penghayatan. Suaranya kadang rendah dan kadang meninggi. Alumni Universitas Trisakti ini sempat berbagi pengalaman tentang peristiwa di kampusnya saat 1998.

Dalam puisi lainnya, Wiji Thukul, bunga menjadi metafora sebagai lambang untuk melawan penindasan. Seperti puisi Bunga dan Tembok yang dibacakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. "Saya tidak pernah ahli membaca puisi dan menyanyi. Tapi demi kawan-kawan dan untuk memperingati reformasi, maka saya bacakan," ujar Susi yang memakai baju merah terang dan celana hitam. Menurut dia, reformasi adalah salah satu titik tonggak sejarah yang penting bagi bangsa ini.

Aktor Reza Rahadian juga membawakan sajak Wiji Thukul, yang berjudul Nyanyian Abang Becak. Puisi ini menggambarkan situasi ekonomi Indonesia yang sedang dilanda krisis. "Siapa tidak marah bila kebutuhan hidup semakin mendesak?" Tutur Reza. Puisi itu juga ada yang berbahasa Jawa, Reza membacakannya dengan penuh penghayatan.

Yang berbeda adalah Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, yang membacakan puisinya sendiri. Puisi yang dia tulis pada tahun 1993 ini berkonteks Indonesia yang masih di bawah otoritarianisme. "Kepada kekasihku, hari ini aku tidak pulang lagi. Aku harus turun ke jalan bersama mahasiswa yang lain," ujarnya dengan suara menggebu.

Hanif mengatakan generasi milenial berutang kepada generasi 1990-an. "Karena generasi sebelumnya sudah mencapai reformasi, maka generasi sekarang harus menjaga agar kebebasan berekspresi itu harus digunakan dengan positif dan baik," kata dia.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

3 Maret 2024

Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

Setelah Jokowi menjadi presiden pada 2014, aktivis Raharja Waluya Jati menitipkan pesan kepada Jokowi untuk tuntaskan kasus penculikan aktivis 1998.

Baca Selengkapnya

Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Solo, Anak Wiji Thukul Tagih Janji Jokowi Temukan Sang Ayah

10 Februari 2024

Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Solo, Anak Wiji Thukul Tagih Janji Jokowi Temukan Sang Ayah

Wani tampil membacakan salah satu puisi karya sang ayah, Wiji Thukul di gelaran kampanye terakhir Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya

Koran Achtung Sebut Prabowo Subianto Penculik Aktivis 1998, TKN Akan Lapor ke Bareskrim

13 Januari 2024

Koran Achtung Sebut Prabowo Subianto Penculik Aktivis 1998, TKN Akan Lapor ke Bareskrim

TKN menyatakan penyebutan Prabowo Subianto sebagai penculik aktivis 1998 sebagai tindak pidana pemilu.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Tanggapi Tantangan Kontrak Politik untuk Bereskan Kasus Pelanggaran HAM 1998

23 Desember 2023

Ganjar Pranowo Tanggapi Tantangan Kontrak Politik untuk Bereskan Kasus Pelanggaran HAM 1998

Ganjar Pranowo belum bisa memastikan apakah akan menandatangani kontrak politik soal pelanggaran HAM 1998.

Baca Selengkapnya

60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya

27 Agustus 2023

60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya

Wiji Thukul menemukan api bagi simbol perlawanan melalui kalimat-kalimat yang menjadi roh bagi kebangkitan jiwa-jiwa melawan rezim otoritarianisme.

Baca Selengkapnya

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya

Istri Wiji Thukul Meninggal karena Serangan Jantung, Kenali Silent Killer Ini

7 Januari 2023

Istri Wiji Thukul Meninggal karena Serangan Jantung, Kenali Silent Killer Ini

Serangan jantung seperti yang dialami istri Wiji Thukul karena aliran darah ke jantung sangat berkurang. Apa penyebab silent killer ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

7 Januari 2023

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

Sampai Sipon meninggal dunia, Wiji Thukul masih berstatus orang hilang. Padahal, Presiden Jokowi pernah berjanji mencari Wiji Thukul.

Baca Selengkapnya

Jokowi Janji Cari Wiji Thukul, Sahabat Dekat Wiji Thukul-Sipon: Ketika Jadi Presiden Lupa Semua

7 Januari 2023

Jokowi Janji Cari Wiji Thukul, Sahabat Dekat Wiji Thukul-Sipon: Ketika Jadi Presiden Lupa Semua

Setelah Wiji Thukul hilang, Sipon tak tinggal diam. Ia mencari suaminya sampai Komnas HAM, bertemu para menteri, dan medapatkan janji Jokowi. Kesehatannya menjadi taruhannya.

Baca Selengkapnya