Voxpol: Isu Kemiskinan Bisa Kalahkan Jokowi di Pilpres 2019

Selasa, 8 Mei 2018 03:00 WIB

Pengurus Pusat AMPG Ahmad Irawan, Voxpol Centre Pangi S. Chaniago, dan Anggota KPU Hasyim Asy'ari di diskusi publik Anak Muda Berpartai di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat, 6 April 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Chaniago, memprediksi isu kemiskinan bakal menjadi momok untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurunnya daya beli masyarakat dan isu tenaga kerja asing, kata dia, berpotensi digunakan lawan untuk mengalahkan Jokowi.

"Contohnya, ibu-ibu ke pasar bawa uang Rp 50 ribu itu enggak cukup. Ongkosnya saja pulang pergi sudah berapa. Itu belum harga beras yang dan kebutuhan pokok lain yang melonjak naik," kata Pangi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 7 Mei 2018.

Baca: Voxpol Prediksi Pilpres 2019 Diikuti Tiga Calon dan Dua Putaran

Dia memprediksi isu kemiskinan itu akan dikaitkan dengan derasnya arus tenaga kerja asing masuk ke Indonesia, khususnya dari Cina. Apabila dikombinasikan dengan kemunculan poros ketiga dan pemilihan dua putaran, kata Pangi, Jokowi, sebagai calon inkumben dapat kalah. "Jadi poros yang enggak masuk putaran kedua bergabung dengan lawan Jokowi. Jadi intinya, asal bukan Jokowi," ujar Pangi.

Pangi memperkirakan skema yang terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta pada 2017 bakal terjadi. Menurut dia, dua kelompok anti Jokowi akan bersatu di putaran kedua. Ia berpendapat kampanye kegagalan Jokowi menciptakan kesejahteraan masyarakat akan dilakukan secara masif.

Advertising
Advertising

Selain itu, Pangi memprediksi Pilpres 2019 bakal diikuti tiga pasangan calon presiden. Nama Gatot Nurmantyo berpotensi menjadi calon penantang kuat Joko Widodo dan Prabowo Subianto. "Saya memprediksi jika poros ketiga mengusung Gatot Nurmantyo sebagai capres, pilpres akan berlangsung dua putaran," ujar dia.

Baca: Relawan Jokowi Siapkan Beragam Strategi untuk Pilpres 2019

Prediksi itu bukan tanpa alasan. Menurut Pangi, kemunculan tiga calon presiden dan wakil presiden berpotensi muncul karena sejumlah partai politik tak kunjung mendeklarasikan calon yang bakal didukung dalam pilpres. "Diperkirakan karena tarik menarik kepentingan," kata dia. Posisi calon wakil presiden dari dua poros, Jokowi dan Prabowo, menjadi pertimbangan.

Meski begitu, Pangi melihat ada kemungkinan lain, yaitu saat ada yang masih menginginkan Prabowo legowo sebagai king maker. Kelompok itu, kata dia, melihat peluang bakal calon presiden lain, Gatot Nurmantyo, lebih besar untuk mengalahkan Jokowi. "Jadi sekali lagi, kalau pilpres dua putaran dan calon yang diusung poros ketiga adalah Gatot, maka Jokowi bisa terancam kalah," katanya.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

11 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

14 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

18 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

21 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya