TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mendapat dukungan dari Relawan Jokowi (Rejo) untuk maju pada pemilihan presiden 2019. Organisasi ini akan membentuk jaringan hingga ke kabupaten dan kota di seluruh provinsi di Indonesia untuk memenangkan Jokowi.
Hari ini Rejo mendeklarasikan diri mendukung Jokowi. "Kami bertekad bulat menjadi relawan untuk memenangkan Bapak Joko Widodo dalam pilpres 2019," ujar Ketua Umum Rejo, Darmizal, saat membacakan deklarasi Rejo di Warung Komando, Jakarta, Ahad, 6 Mei 2018.
Baca: Relawan #2019GantiPresiden Deklarasi, Relawan Jokowi Tak Diam
Darmizal menuturkan pihaknya tengah bersiap mendeklarasikan Rejo di daerah. Saat ini, Rejo sudah memiliki perwakilan antara lain di Papua, Papua Barat, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau.
Rejo akan memberikan perhatian di beberapa kota besar, seperti di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Sumatera Barat. "Fokus kami adalah deklarasi di kantong suara Jokowi yang lemah, di mana Jokowi kalah di pilpres kemarin," ujar Wakil Ketua Umum Rejo, Mudhofir Khamid.
Anggota Rejo di daerah-daerah tersebut akan menyebarkan informasi mengenai kepemimpinan Jokowi. Sejumlah kegiatan di lapangan sudah disiapkan. Kalangan yang digaet terutama penganut Islam modern, ibu-ibu, dan masyarakat perkotaan.
Baca: Relawan Jokowi Deklarasi Menangkan Pilpres 2019
Mudhofir menuturkan pembentukan relawan di daerah ini akan berlangsung sampai penetapan calon presiden dan wakil presiden pada Agustus mendatang. Setelah itu, Rejo akan mendeklarasikan dukungannya secara nasional.
Selain bergerak di lapangan, Rejo juga menyiapkan strategi bertempur di media sosial dengan membuka akun Twitter, Facebook, Instragam, dan televisi online. Rejo bahkan telah menyiapkan tagar tandingan #2019gantipresiden dengan tagar seperti #2019tetapjokowi dan #diasibukkerja.
Ketua Dewan Pembina Relawan Jokowi (Rejo), Sidarto Danusubroto, menuturkan strategi bertempur di media sosial tersebut penting untuk menghadapi serangan yang ditujukan kepada Jokowi lewat media sosial. "Sekarang yang kami hadapi adalah melawan fitnah," ujarnya. Dia mengungkapkan isu seperti tudingan Jokowi sebagai anggota PKI hingga masalah tenaga kerja asing.