Harta Kekayaan Amin Santono Naik Rp 7 Miliar dalam 4 Tahun

Minggu, 6 Mei 2018 12:35 WIB

Penyidik KPK menunjukkan barang bukti sitaan saat konferensi pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap anggota DPR Komisi XI Fraksi Demokrat Amin Santono dapil Jawa Barat X, di Gedung KPK, Jakarta, 5 Mei 2018. Dalam operasi tersebut KPK menyita barang bukti berupa Logam Mulia seberat 1,9 kg, uang Rp1,8445 Milyar (termasuk yang 400 juta OTT), SGD 63.000 dan USD12.500. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Anggota Komisi Keuangan DPR Amin Santono sebagai tersangka dugaan suap terkait usulan keuangan daerah dalam RAPBN Perubahan tahun 2018. Politikus Partai Demokrat itu diduga menerima Rp 500 juta dari pihak swasta rekanan di daerah.

"Penetapan dilakukan setelah KPK melakukan pemeriksaan selama 1 x 24 jam, dilanjutkan gelar perkara,” kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di kantornya pada Sabtu, 5 Mei lalu.

Amin Santono merupakan anggota Komisi Keuangan DPR dan menjabat sebagai anggota dewan sejak 2009 hingga 2014. Dia kembali terpilih menduduki kursi yang sama untuk periode 2014-2019.

Baca: Amin Santono Tersangka, Karier Politiknya Dimulai di Jawa Barat

Saat kembali terpilih untuk periode kedua, Amin melaporkan harta kekayaannya kepada KPK pada 1 Desember 2014. Laman resmi KPK yang melansir laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) mencatat Amin memiliki harta sebanyak Rp 17,3 miliar. Jumlahnya tercatat meningkat sekitar Rp 7 miliar dari 22 Juli 2010 yang mencapai Rp 10,7 miliar.

Advertising
Advertising

Harta Amin terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 11,3 miliar. Tanah dan bangunannya tersebar di Kabupaten Kuningan, Kota Jakarta Timur, dan Kota Bekasi.

Amin juga tercatat memiliki tujuh kendaraan bermotor. Aset itu antara lain mobil Toyota Innova, Honda CR-V, Ford Ranger, Honda City, Toyota Fortuner, Mitsubishi Outlander, serta satu unit motor Honda.

Baca: Begini Kronologi OTT Anggota DPR Amin Santono

Dalam LHKPN tersebut, Amin tercatat memiliki sejumlah bisnis seperti akunpuntur, counter pulsa, cuci mobil dan motor, swalayan, dan pangkas rambut. Dia juga membuka usaha toko roti yang dilengkapi dua mesin pembuat roti milik sendiri. Dia juga membuka usaha refleksi, laundry, kantin, kerambat, counter CD dan DVD, waralaba Kebab Baba Rafi, kedai jus, dan peternakan. Nilai aset usahanya mencapai Rp 2,3 miliar.

Amin Santono melaporkan memiliki utang sebesar Rp 1,9 miliar. Dengan harta sebanyak Rp 17,3 miliar, total kekayaannya setara dengan Rp 15,4 miliar atau naik dari Rp 8,9 miliar dari laporan terakhirnya di 2010.

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

2 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya