Gatot Nurmantyo Sindir Partai-partai Islam yang Enggan Bersatu

Sabtu, 5 Mei 2018 11:03 WIB

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Panglima TNI, Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo, sempat menyindir keberadaan partai-partai Islam yang ada di Indonesia. Sindiran itu dilontarkan ketika Gatot menjawab pertanyaan seorang peserta dialog di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Seorang peserta bertanya kepada Gatot tentang cara agar umat Islam saat ini bisa berjuang meniru semangat ulama dan santri di masa kemerdekaan tanpa harus terjebak kepentingan masing-masing.

Gatot menjawab bahwa semua pihak harus bersatu terlebih dahulu untuk mewujudkan sebuah kekuatan kemandirian, baik di bidang ekonomi maupun politik, seperti yang dirintis ulama dan santri di masa kemerdekaan. "Tapi sekarang Anda lihat kondisinya, misalnya partai-partai Islam itu, apa mereka sudah bersatu?" ujar Gatot di Masjid Kampus UGM, Yogyakarta, Jumat, 4 Mei 2018.

Baca: Gatot Nurmantyo: Sakit Saya Kalau Masjid Dilarang Bicara Politik

Ketika sejumlah partai politik Islam yang menjadi wadah efektif sebagai penyalur aspirasi umat itu tak kompak satu sama lain, kata Gatot, menyamai spirit perjuangan ulama dan santri mencapai tujuan seperti masa kemerdekaan juga bakal sulit.

Advertising
Advertising

Gatot pun menilai partai Islam saat ini terlihat tidak bersatu dalam menghadapi agenda pemilihan presiden 2019. "Misalnya PAN sadar (mau bersatu), PKS sadar, PKB sadar, PPP sadar, PBB juga, terus bareng-bareng berembuk, jadi enggak usah mikir (pencalonan) presiden dan wakil presiden dulu, tapi soal bagaimana partai-partai ini bisa bersama mengayomi umat dulu," ujarnya.

Baca: Gatot Nurmantyo: Saya Bicara Agama sejak Jadi Pangkostrad

Dalam kesempatan itu, Gatot menegaskan ia menyinggung soal persatuan partai-partai Islam di Indonesia hanya karena ada peserta dialog yang bertanya soal hal itu. "Kalau partai-partai Islam ini bisa bersatu, kan, alangkah indahnya. Bagaimanapun parpol itu rumahnya umat untuk berpolitik," katanya.

Disinggung apakah dirinya berniat mempersatukan partai-partai Islam dalam rangka pemilihan presiden nanti, Gatot menjawab diplomatis. "Wong kendaraan politik wae ora duwe, meh menyatukan (orang kendaraan politik saja tidak punya, mau menyatukan)," ucap Gatot.

Meski tak punya partai politik, Gatot Nurmantyo tak keberatan jika diminta menjadi penengah untuk bersatunya parpol Islam. "Kalau tujuan penyatuan itu memang untuk kebaikan, jungkir balik pun akan saya lakukan," ujarnya.

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya