Gatot Nurmantyo: Saya Bicara Agama sejak Jadi Pangkostrad

Sabtu, 5 Mei 2018 09:31 WIB

Relawan Selendang Putih Nusantara resmi mendeklarasikan Gatot Nurmantyo menjadi Calon Presiden. Deklarasi dilakukan dengan seremoni pengalungan selendang putih di Menara Kompas, Jakarta. 23 April 2018. Dok. Relawan Selendang Putih Nusantara

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Panglima TNI, Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo, mengungkapkan bukan baru-baru ini dirinya sering berbicara persoalan agama dan pergerakan umat Islam di Indonesia. Gatot menuturkan telah banyak berbicara soal agama Islam sejak menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad)

"Saya mulai bicara seperti ini (materi agama) sejak tahun 2014, saat masih menjadi Pangkostrad," ujar Gatot saat menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan di Masjid Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat, 4 Mei 2018.

Baca juga: Gatot Nurmantyo: Sakit Saya Kalau Masjid Dilarang Bicara Politik

Dalam dialog bertajuk "Menjaga Perdamaian dan Kesatuan Bangsa Indonesia" itu, Gatot bercerita panjang lebar soal peran para ulama dan santri di Tanah Air yang bergerak dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Termasuk sejarah singkat terbentuknya dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Gatot semakin intens membawa materi seputar agama ketika mulai diundang menjadi pembicara di Universitas Indonesia (UI). Dari situlah Gatot makin tertarik mendalami pengetahuan sejarah Islam Tanah Air dan mempelajari seluk-beluk pergerakannya. "Dan sampai sekarang sudah 59 universitas yang pernah saya datangi untuk berbicara soal ini," katanya.

Advertising
Advertising

Baca juga: Pengamat: Gatot Nurmantyo Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilpres 2019

Gatot menilai pemahaman sejarah pergerakan Islam melalui peran para ulama dan santri di Tanah Air perlu disebarkan. Sebab, kata dia, bangsa Indonesia akan terus bergerak dengan tantangan dan ancaman yang berbeda-beda.

Gatot pun akan terus menyerukan dialog agama dan perannya dalam persatuan Indonesia. Bahkan sebelum purna-tugas, Gatot mengaku sering membagikan pengetahuan sejarah gerakan Islam itu kepada prajuritnya.

"Sebab, sampai sekarang belum ada satu pun lembaga yang memberi perhatian penuh soal ancaman dan tantangan yang terus berubah itu, BIN (Badan Intelijen Negara) tidak, BAIS (Badan Intelijen Strategis) TNI juga tidak," ujar Gatot Nurmantyo.

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya