Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum PPP Romahurmuziy menghadiri silaturahmi penyuluh agama se-Jawa Tengah di Semarang, Sabtu, 14 April 2018. Foto: Biro Pers Setpres
TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Pemuda Ka’bah Daerah Istimewa Yogyakarta menilai baik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pimpinan Romahurmuziy maupun Djan Farid sudah melenceng dari prinsip partai. Mereka tidak mau mendengar suara arus bawah yang menginginkan partai ini lebih islami.
“Kebijakan-kebijakannya tidak sesuai nurani umat Islam,” kata Ketua Dewan Pembina GPK Yogyakarta Fuad Andreago, saat deklarasi damai menjelang pemilihan umum dan pemilihan presiden 2019, Ahad malam, 22 April 2018. Berikut adalah kesalahan PPP menurut Gerakan Pemuda Ka’bah:
Kecewa dengan PPP, GPK memutuskan mengosongkan suara untuk PPP. Tapi, “Kami tidak akan menitipkan suara untuk partai lainnya,” ujar Fuad.
Advertising
Advertising
GPK juga meminta kedua pimpinan PPP yang masih berebut kekuasan mengupayakan rekonsiliasi agar suara akar rumput tidak hilang. Jika seusai pemilu rekonsiliasi di tubuh PPP tidak terwujud, GPK mendesak dilaksanakan muktamar nasional luar biasa.