Relawan Jokowi Emoh Jagoannya Lawan Kotak Kosong di Pilpres 2019
Reporter
M Rosseno Aji
Editor
Juli Hantoro
Minggu, 22 April 2018 15:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Relawan Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tidak setuju bila calon presiden yang mereka dukung maju sebagai calon tunggal dalam pemilihan presiden 2019. "Calon tunggal itu tidak bagus untuk demokrasi," kata koordinator Gerakan Nasional Jutaan Relawan Dukung Jokowi, Sylver Matutina, di Sarinah, Jakarta Pusat, Ahad, 22 April 2018.
Peluang calon tunggal dalam pilpres 2019 mencuat karena hingga saat ini hanya Jokowi yang sudah memastikan diri maju sebagai calon presiden. Jokowi diusung oleh koalisi gemuk PDIP, Golkar, PPP, Hanura, NasDem, PSI, dan Perindo.
Baca juga: Survei Cyrus: Hanya Prabowo Penantang Terkuat Jokowi
Adapun PKB lewat Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar menyatakan mereka akan mendukung Jokowi. Namun syaratnya, calon wakil presidennya adalah Muhaimin Iskandar. Adapun Partai Demokrat masih belum menentukan ke mana arah koalisi mereka dan siapa yang akan didukung.
Adapun lawan terberat Jokowi, yaitu Prabowo Subianto, masih belum terang-terangan mendeklarasikan diri. Prabowo sebelumnya telah diusung oleh para kader Partai Gerindra untuk menjadi calon presiden. Untuk calon wakil presiden, mereka akan berkoalisi dengan PKS yang sudah menyiapkan sembilan nama.
Melihat belum pastinya koalisi lawan Jokowi, banyak orang melihat Jokowi akan melenggang sendirian dalam pilpres. Apalagi sebelumnya terdengar kabar Jokowi ingin duet dengan Prabowo. Meski hal ini kemudian dibantah oleh kubu Prabowo.
Bila benar Jokowi maju sebagai calon tunggal, dia akan melawan kotak kosong. Dalam undang-undang, untuk bisa memenangi pemilu, Jokowi mesti memperoleh suara minimal 50 persen plus satu suara yang tersebar di minimal 18 provinsi dengan persentase suara minimal 20 persen.
Baca juga: Median: Mayoritas Masyarakat Ingin Ganti Jokowi di Pilpres 2019
Namun, Sylver mengatakan relawan berharap hal itu tidak sampai terjadi. Relawan, kata dia, ingin Jokowi punya lawan tanding yang sebanding dalam pilpres. Menurut dia, siapa pun yang nantinya menang, relawan akan tetap mendukungnya sebagai presiden. "Siapa pun yang terpilih kami akan dukung sebagai presiden. Karena tidak mau ada calon tunggal," katanya.