Ketua DPR: Facebook Harus Bertanggung Jawab, tapi Jangan Ditutup

Reporter

Imam Hamdi

Rabu, 18 April 2018 16:53 WIB

Ilustrasi Penyebaran Hoax di Facebook. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Meski Facebook harus bertanggung jawab atas kebocoran data warga Indonesia, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo meminta pemerintah tidak memberikan sanksi penutupan. "Tidak bijaksana jika kita menutupnya," kata Bambang di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 18 April 2018.

Bambang menilai Facebook banyak memberikan manfaat bagi warga Indonesia. Terutama bagi pengusaha kecil dan menengah dalam memasarkan produk mereka tanpa membayar.

Baca: Bareskrim Polri Jadwalkan Pemeriksaan Facebook Siang Ini

Bambang membandingkan iklan usaha di Facebook dengan cara konvensional. "Usaha di Facebook tanpa ada bayaran dan sangat mudah,” ujarnya. Sedangkan jika menjual dengan cara konvensional harus memasang iklan.

Bahkan Bambang menggambarkan kemudahan memasang iklan di Facebook bisa dilakukan dari kamar mandi atau kamar tidur. “Masukin foto produk kita, langsung banyak yang nawar," ucapnya. Namun, meski tidak perlu ditutup, Facebook harus dimintai komitmen keamanan data penggunanya.

Advertising
Advertising

Pengelola Facebook dipanggil ketika Cambridge Analytica dikabarkan menggunakan informasi pengguna Facebook untuk pemilihan Presiden Amerika pada 2017. Dari jumlah 87 juta data pribadi yang disalahgunakan, terdapat 1,3 persen atau sekitar 1.096.666 pengguna Facebook Indonesia.

Baca juga: DPR Rapat Bersama Facebook untuk Klarifikasi Kebocoran Data

Data pengguna Indonesia berada di urutan ketiga terbanyak setelah Filipina dengan 1.175.870 pengguna (1,4 persen). Pengguna Amerika Serikat paling banyak digunakan, yaitu 70.632.350 akun atau 81,6 persen dari jumlah total.

Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Komisi Informasi DPR menyelidiki masalah itu. Kemarin, Selasa, 17 April 2018, DPR menggelar rapat dengar pendapat bersama perwakilan Facebook di Senayan.

Wakil Ketua Komisi Informasi DPR Satya Widya Yudha mengatakan rapat itu untuk mengklarifikasi sumber kebocoran data Facebook. Facebook menjanjikan audit data penggunanya di Indonesia dan akan menyerahkan hasilnya kepada Kementerian. Kementerian meminta Mabes Polri menangani masalah ini.

IMAM HAMDI | JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

6 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

13 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

25 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

28 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

32 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

32 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

33 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

35 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

46 hari lalu

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.

Baca Selengkapnya

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

46 hari lalu

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.

Baca Selengkapnya